WIKEN.ID - Sebuah video menampilkan keriuhan saat misa pemakaman seorang gadis berusia tiga tahun yang meninggal dunia. Anak kecil dari Zamboanga del Sur di Filipina selatan 'meninggal' dan keluarganya dengan cepat mengatur pemakaman.Saat misa pemakaman, keriuhan terjadi setelah seorang kerabat mendengar gerakan dari dalam peti mati.
Ia lalu mengangkat tutup peti mati dan melihat gadis itu menggerakkan kepalanya sebelum misa pemakaman.
Rekaman video yang diposting online menunjukkan misa pemakaman menjadi kacau setelah seorang pria yang diidentifikasi sebagai orang tua gadis itu, mengangkatnya keluar dari peti mati dan membungkusnya dengan selimut.Gadis itu rupanya dinyatakan meninggal dua hari sebelumnya.
Inspektur polisi mengatakan kepada surat kabar itu bahwa dia bukan otoritas yang tepat untuk mengumumkan kasus medis.
Namun polisi membenarkan orang tua mengatakan bahwa gadis itu menderita demam parah selama berhari-hari sehingga mereka membawanya ke klinik medis pada hari Jumat.
"Selama waktu itu, petugas dan dokter klinik yang hadir mengonfirmasi bahwa pasien muda tersebut tidak lagi memiliki denyut nadi dan secara klinis meninggal Sabtu pagi lalu sekitar jam 9 pagi," ujar Inspektur senior kepolisian Heidil Teela.
Menurut Philiphine Star, rumah sakit memberi tahu keluarga untuk membawa gadis itu pulang dan bersiap untuk upacara pemakaman.
Inspektur Teelan mengatakan salah satu pelayat melihat gadis itu menggerakkan kepalanya saat mereka memeriksa peti mati.'Ini mendorong mereka untuk memeriksa dan memastikan gadis itu memiliki denyut nadi dan masih hidup," kata Inspektur Teelan. "Kami benar-benar tidak dapat membuat konfirmasi tentang status gadis itu tetapi berdasarkan pengamatan terhadap personil polisi yang saya gunakan, tampaknya gadis itu tetap dalam keadaan koma di rumah mereka," tambahnya.
Video yang menangkap momen luar biasa direkam oleh pelayat di kamera handphone dan diunggah ke internet.
Video itu akhirnya menjadi viral setelah semua orang memberitakan bahwa anak yang sudah meninggal itu hidup kembali.
Namun, dokter memberikan komentar yang berbeda.
Dr Mary Silyne Asor-Cabahug, Petugas Kesehatan Kota Aurora, menggunakan monitor jantung untuk menilai kondisi gadis itu.
Tetapi ia tidak menemukan tanda-tanda kehidupan dan memastikan bahwa anak itu sudah mati.