WIKEN.ID-Setiap tahunnya, tepatnya pada 17 Agustus kita pasti melihat tayangan video Detik-detik Proklamasi dan Pengibaran Bendera Merah Putih di Istana.
Tayangan video tersebut ditayangkan di banyak stasiun televisi di Indonesia.
Saat pengibaran bendera merah putih, kita akan melihat Bendera Pusaka yang dikeluarkan dan dikibarkan setahun sekali.
Bendera Pusaka itu disimpan di Monumen Nasional atau Monas.
Seperti yang diketahui, bendera itu dijahit dengan tangan oleh Ibu Fatmawati, istri dari Sang Proklamator, Soekarno.
Namun siapa sangka, ternyata Bendera Pusaka ini ternyata pernah hilang dan sempat tidak diketahui keberadaannya.
Baca Juga: Berkeliaran Sore-sore, Gerembolona Monyet dalam Video Ini Turun Ke Jalan Raya Untuk Minta Makan
Tepatnya saat peralihan kekuasaan dari Soekarno ke Soeharto.
Dilansir dari kompas.com, Bondan Winarno dalam bukunya ‘Berkibarlah Benderaku – Tradisi Pengibaran Bendera Pusaka’ mengungkapkan, Istana sampai membentuk delegasi untuk menemui Bung Karno.
Bung Karno saat itu ternyata membawa Bendera Pusaka keluar dari Istana setelah ia digantikan oleh Presiden Soeharto.
"Kenyataan bahwa Bendera Pusaka itu dijahit oleh Ibu Fatmawati dan merupakan milik pribadi Bung Karno, membuat kepemilikan benda bersejarah ini sempat menjadi masalah kecil," tulis Bondan Winarno.
Delegasi yang dibentuk Istana diutus untuk menemui Bung Karno di Istana Bogor. Bung Karno awalnya ragu saat ditanya keberadaan Bendera Pusaka.
Baca Juga: Warungnya Renovasi, Pria dalam Video Ini Kaget Mesti Bayar 40 Juta Karena Ulah Driver Grab
Namun, Bung Karno menyadari bahwa Bendera Pusaka yang dijahit oleh Fatmawati itu bukan lah milik pribadi, namun sudah menjadi milik bangsa Indonesia.
Bung Karno lantas meminta delegasi untuk kembali menemuinya pada 16 Agustus 1967.
Permintaan itu pun disanggupi oleh delegasi.
Namun saat kembali menemui Bung Karno pada 16 Agustus 1967, delegasi justru diajak Bung Karno kembali ke Jakarta dan mendatangi Monumen Nasional (Monas).
Baca Juga: Diperkosa 5 Orang Pria, Gadis 19 Tahun Ini Alami Keguguran, Begini Video Kronologinya!
"Ternyata Bung Karno menyimpan Bendera Pustaka di sebuah ruangan bawah tanah di kaki Monumen Nasional," tulis Bondan.
Setelah Bendera Pusaka diserahkan ke Istana, Presiden Soeharto tak langsung percaya bendera tersebut merupakan Bendera Pusaka.
Ia lantas memanggil mantan ajudan Presiden Soekarno, Husain Mutahar, untuk mengecek keaslian bendera tersebut.
Husain Mutahar adalah ajudan Presiden Soekarno yang mengamankan Bendera Pusaka saat Bung Karno dan Bung Hatta ditawan Belanda pada Agresi Militer Belanda ke dua.
Baca Juga: Video Aksi Pencurian Handphone Oleh Pria Berhelm Saat Pemilik Tengah Tidur di Atas Meja
Saat itu, Mutahar diperintah oleh Bung Karno menjaga Bendera Pusaka.
Agar tak disita Belanda, Mutahar sampai membuka jahitan bendara tersebut dan memisahkan warna merah dan putihnya.
Setelah Agresi Militer II Belanda selesai, Bendera Pusaka dijahit kembali dan diserahkan kepada Bung Karno.
Karena tahu betul Bendera Pusaka, Mutahar mengatakan bahwa bendera yang disimpan Bung Karno di Monas adalah Bendera Pusaka.
Namun ternyata Pak Harto menyampaikan rencana tak akan menggunakan Bendera Pusaka untuk peringatan Proklamasi Kemerdekaan di Istana Merdeka.
Alasannya, Pak Harto prohatin dengan kondisi Bendera Pusaka saat itu.
Mutahar lantas menolak rencana Presiden Soeharto.
Ia menilai sekalipun hanya sekali, Bendera Pusaka harus dikibarkan pada pemerintahan Presiden Soeharto.
Alasannya karena Bendera Pusaka memiliki tempat yang khusus dalam hati masyarakat Indonesia
Akhirnya Pak Harto membatalkan rencananya.
Bendera Pusaka tetap dikibarkan saat peringatan Proklamasi Kemerdekaan RI di Istana Merdeka pada 1967 dan 1968.
Pada 1969, dibuatkan duplikat Bendera Pusaka dari sutera alam.
Bendera Pusaka sendiri lantas ditempatkan dalam sebuah peti berukir di Istana.
Bendera Pusaka pun dipensiunkan.
Dilansir dari Youtube, inilah videonya.