Saat itu, Mutahar diperintah oleh Bung Karno menjaga Bendera Pusaka.
Agar tak disita Belanda, Mutahar sampai membuka jahitan bendara tersebut dan memisahkan warna merah dan putihnya.
Setelah Agresi Militer II Belanda selesai, Bendera Pusaka dijahit kembali dan diserahkan kepada Bung Karno.
Karena tahu betul Bendera Pusaka, Mutahar mengatakan bahwa bendera yang disimpan Bung Karno di Monas adalah Bendera Pusaka.
Namun ternyata Pak Harto menyampaikan rencana tak akan menggunakan Bendera Pusaka untuk peringatan Proklamasi Kemerdekaan di Istana Merdeka.
Alasannya, Pak Harto prohatin dengan kondisi Bendera Pusaka saat itu.
Mutahar lantas menolak rencana Presiden Soeharto.
Ia menilai sekalipun hanya sekali, Bendera Pusaka harus dikibarkan pada pemerintahan Presiden Soeharto.
Alasannya karena Bendera Pusaka memiliki tempat yang khusus dalam hati masyarakat Indonesia