WIKEN.ID-Sebuah video menjadi viral di media sosial.
Tidak hanya itu, video ini bahkan juga menjadi pesan berantai di Whatsapp.
Video ini memperlihatkan salah satu kondisi masjid yang ada di Kawasan Tanah Abang tengah dalam kondisi ramai.
Dalam video tersebut juga terdapat seseorang yang tengah berbicara dan besar kemungkinan merupakan orang yang merekam.
“Masjid Al-Makmur Tanah Abang ditembakin sama polisi biadab.
Masjid Al-Makmur Tanah Abang ditembakin sama polisi biadab.
Markas Petamburan siaga.
Kita ditembakin disini, kita ditembakin sama polisi biadab.
Kita ditembakin, semua kita pada takbir.” lalu terdengar kalimat takbir dalam video tersebut.
Di media sosial Twitter, video ini dibagikan oleh akun @newjundi.
Baca Juga: Pertemanan yang Unik, Anjing Ini Asik Bermain dengan Rusa Tetangganya
Selain video, akun ini juga menyertakan caption “kondisi saat ini di Tanabang masjid Al makmur
SUDAH SEPERTI POLISI ISRAEL YG MENYERANG MENEMBAKI MASJID DAN WARGA YG DIDALAM MASJID
BRUTAL POLISI”
Video ini sudah di retweet dan disukai lebih dari 2000 kali.
Terkait dengan maraknya berita yang beredar, Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol M Iqbal memberikan klarifikasinya pasca aks ricuh pada Rabu (22/5/2019) dini hari tersebut.
Dilansir dari kompas.com, salah satu yang diklarifikasi adalah menyebutkan bahwa anggota Brimob menyerang masjid.
Informasi ini beredar di Whatsapp grup dan media sosial.
Iqbal menegaskan, personel Brimob maupun personel TNI tak pernah melakukan penyerangan terhadap masjid.
"Brimob tidak pernah menyerang masjid.
Teman kami, rekan kami TNI juga tidak pernah serang masjid karena banyak foto-foto yang beredar," kata Iqbal dalam jumpa pers di Gedung Kemenko Polhukam, Jakarta, Rabu siang.
Iqbal mengatakan, para ahli siber Polri terus mendalami penyebaran informasi-informasi simpang siur ini.
"Dan kami sudah tahu akun-akun yang mana dari kelompok mana," tambahnya.
Pada kesempatan tersebut, Iqbal juga menegaskan bahwa semua personel Polri adalah WNI.
Mengenai peluru tajam, Iqbal mengatakan, personel Polri dan TNI yang ditugaskan melakukan pengamanan aksi tidak dibekali peluru tajam.
Baca Juga: Inspiratif! Polisi di Peru Buatkan 'Stasiun' Makanan di Sekitar Kota untuk Anjing-anjing Liar
Hal ini sesuai dengan instruksi Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian dan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto.
"Ini sudah saya sampaikan kemarin.
Kami yakinkan, kalau ada peluru tajam, itu bukan dari personel keamanan dari TNI dan Polri," ujar Iqbal.(*)