WIKEN.ID - Buntut dari hinaan pendukung pasangan capres dan cawapres dari kubu nomer 2 kepada Ani Yudhoyono berujung pada mundurnya banyaknya elit Partai Demokrat mundur dari koalisi Adil Makmur.
Sandiaga Uno sebagai cawapres 02 tanggapi keputusan politisi Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean yang secara pribadi menyatakan akan keluar dari Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Diberitakan dari Kompas.com, Sandi menyebutkan, bahwa dirinya dan Prabowo Subianto selalu meminta para pendukung untuk tidak mengeluarkan komentar nyinyir dan hinaan di media sosial.
Sebagaimana diketahui, Ferdinand menyatakan akan mundur dari koalisi 02 karena ulah buzzer yang menghina mantan Ibu Negara Ani Yudhoyono yang saat ini tengah menjalani perawatan di rumah sakit di Singapura.
Baca Juga: Viral! Penumpang KRL Shalat Subuh di Dalam Gerbong Saat Ramadhan
Sandi menyebutkan, jika ada pendukungnya yang menghina Ani Yudhoyono, maka hal itu tidak sesuai dengan spirit dari Prabowo-Sandi.
Meski dekimian, Sandi menyebutkan akan menghormati apapun keputusan Ferdinand.
"Jika beliau menyatakan mundur kami apresiasi sekali. Kami hormati keputusan tersebut," kata Sandi usai meninjau pelatihan kewirausahaan & pameran produk OK OCE Melawai, di Mal Pelayanan Publik DKI Jakarta, Senin (20/5/2019).
Sandi mengaku, dirinya belum bertemu maupun berbincang langsung dengan Ferdinand terkait persoalan ini.
Namun, jika benar Ferdinand menyatakan akan keluar dari koalisi, maka Sandi menyampaikan ucapan terima kasihnya karena telah banyak membantu dirinya dan Prabowo selama masa kampanye.
"Saya belum kontak langsung karena nomornya sempat dihack. Saya doakan dan ucapan terima kasih Pak Ferdinand banyak memberikan masukan kepada saya dan Pak Prabowo selama 8 bulan ini. Saya ucapkan terima kasih," ucap dia.