Follow Us

Warga Indonesia Rentan Menjadi Korban Penipuan Digital, Anggota Komisi 1 DPR RI Usul Bentuk Satgasus!

Hafidh - Jumat, 26 Agustus 2022 | 10:33
Ilustrasi penipuan digital
kompas.com

Ilustrasi penipuan digital

Kemudian penipuan pengiriman tautan/link yang berisi malware/virus (33,8%), penipuan jual beli (29,4%), situs web/aplikasi palsu (27,4%).

Yang terakhir penipuan berkedok krisis keluarga (26,5%).

Baca Juga: Pesepeda Wajib Tahu! Berikut Nutrisi yang Harus Dipenuhi Sebelum Olahraga Bersepeda, Makan Makanan Ini!

Sementara itu, medium komunikasi yang paling banyak digunakan dalam penipuan adalah jaringan seluler (SMS/panggilan telepon) (64,1%), diikuti media sosial (12,3%), aplikasi chat (9,1%), situs web (8,9%), dan email (3,8%).

Menanggapi maraknya penipuan tersebut, Direktur Telekomunikasi Penyelenggaraan Pos dan Informatika Kominfo, Ayu Widya mengatakan, pihak Kemkominfo tak henti-hentinya bekerjasama dengan pelaku industri untuk melakukan penertiban terhadap nomor seluler, sebagai alat awal pelaku penipuan digital melakukan aksinya yang sangat beragam.

"Dirjen PPI bersama dengan Aptika (Direktorat Aplikasi dan Tata Kelola) telah memberikan pelatihan kepada masyarakat untuk mewaspadai ragam modus penipuan online yang biasanya terjadi di ruang digital," ujar Ayu Widya.

Untuk mendukung tersebut, Kominfo juga telah membuat kanal aduan yang berkolaborasi langsung dengan operator untuk melanjutkan ke tindakan pemblokiran melalui https://layanan.kominfo.go.id/microsite/aduan-brti dan CekRekening.id.

Baca Juga: Bikin Ngiler Nggak Tuh! Terbongkar Segini Nominal Gaji Menjadi Asisten Pribadi Raffi Ahmad, Tembus Dua Digit?

Dalam riset tersebut, tim peneliti UGM membagi menjadi 15 jenis modus penipuan digital.

Modus yang paling banyak adalah jual beli di media sosial.

Menanggapi tindak kejahatan tersebut, Rofi Uddarojat sebagai Head of Public Policy and Government Relations in Indonesian E-Commerce Association (idEA) menyatakan, edukasi bagi konsumen selalu idEA lakukan bersama lokapasar untuk menyampaikan risiko transaksi digital dan langkah untuk mencegahnya.

"Untuk lokapasar, kini platform sering menunda pemberian uang ke penjual untuk mengurangi resiko barang tidak sesuai."

Editor : Wiken

Latest