Ternyata Akselerasi dan Lari Bolak Balik Itu Berbeda Loh, Kenali Perbedaannya

WIKEN.ID - Tahukah kalian, jika lari akselerasi dan lari bolak balik itu berbeda?

Walaupun keduanya merupakan contoh latihan untuk meningkatkan kemampuan berlari, keduanya tetap berbeda.

Fokus utama dalam latihan lari akselerasi adalah kecepatan, sedangkan latihan lari bolak balik adalah kelincahan.

Masih belum mengerti apa perbedaannya?

Jelasnya, kecepatan merupakan kemampuan untuk menempuh suatu jarak dalam waktu yang sesingkat-singkatnya.

Lalu kelincahan merupakan kemampuan seseorang dalam mengubah arah gerak secara cepat tanpa kehilangan keseimbangan.

Perbedaan lainnya yaitu dari cara melakukannya, berikut ini penjelasannya yang dikutip dari Kompas.com.

Lari Akselerasi

Pengertian lainnya, lari akselerasi atau acceleration sprint adalah lari yang dilakukan dengan percepatan yang bertahap, mulai lari lambat, kemudian semakin cepat, hingga sampai pada kecepatan maksimal dalam jarak 100 meter dan dalam waktu tertentu.

Komponen latihan lari akselerasi ini adalah jogging (lari kecil), striding (melangkah dengan panjang), sprinting (lari cepat), walk (berjalan).

Lari Bolak-balik (Shuttle Run)

Pertama, tempatkan penanda berupa balok kayu atau kerucut yang diletakkan pada titik tujuan sesuai jarak yakni 10, 20, dan 30 meter dari titik awal lari.

Kemudian lari menuju titik 10 meter, menyetuh permukaan tanah, lalu kembali ke garis awal. Dilanjutkan dengan melakukan rangkaian gerakan serupa pada titik jarak 20 maupun 30 meter, lalu kembali lagi ke titik awal.

Lakukan urutan gerak tersebut sebanyak empat hingga enam kali dalam kurun waktu tertentu, sesuai porsi latihan yang diinginkan.

(*)

Baca Juga: Ternyata Bisa Mengurangi Stres! Berikut Manfaat yang Didapat dari Rutin Olahraga Bersepeda, Apa Saja?

Baca Juga: Segudang Manfaat Lari Pagi, Berikut Beberapa Tips Agar Terhindar Cedera Saat Olahraga Berlari, Salah Satunya Pemanasan!

Baca Juga: Padahal Sudah Rutin Olahraga Berlari Berbulan-bulan Tetapi Berat Badan Tak Kunjung Turun, Lalu Apa yang Salah?