"Vaksin akan dimulai saat anak kucing berusia 6-8 minggu, tergantung pada gaya hidup, riwayat keluarga, dan penyakit umum di tempatmu tinggal," kata Wheeler. Vaksinasi pertama ini akan mencakup suntikan untuk rhinotracheitis, calicivirus, dan panleukopenia.
Sekitar tiga atau empat minggu kemudian, anak kucing akan mendapatkan vaksin kedua dari vaksin tersebut, berulang setiap tiga atau empat minggu lagi sampai anak kucing berusia sekitar 4 bulan.
"Sekitar tiga bulan adalah saat vaksin rabies dimulai," kata Wheeler, dengan booster setiap satu tahun dan kemudian setiap tiga tahun atau berdasarkan rekomendasi dokter.
"Perjalanan awal ke dokter hewan juga akan mencakup pemeriksaan fisik dan diskusi tentang pencegahan kutu," kata Wheeler.
Ini juga saat yang tepat bagimu untuk meminta saran dokter hewan tentang perilaku atau pertanyaan tentang bagaimana memberi makan, dan memberi pelatihan pada Si Meong.
Segera setelah itu, sekitar enam bulan, kucing akan siap untuk dimandulkan atau dikebiri.
Kunjungan untuk kucing dewasa
Penguat vaksin akan berlanjut saat hewan peliharaan sudah dianggap dewasa yakni, ketika sudah berusia lebih dari 1 tahun.
Dokter hewan akan menanyakan tentang gaya hidup kucingmu, terutama apakah ia kucing yang hanya ada di dalam ruangan atau kucing yang kadang-kadang berkeliaran di luar ruangan.
Kucing outdoor atau indoor-outdoor menghadapi lebih banyak risiko di luar yakni, parasit, dan predator.
Risiko lain yang meningkat untuk kucing yang suka pergi ke luar ruangan adalah penyakit seperti leukemia kucing, yang menyebar dari kucing ke kucing.
Vaksin itu juga akan ditawarkan kepada kucing saat masih anak-anak dan akan diulang sepanjang hidup kucing.