"Sesungguhnya orang yang membenci kamu (orang berpoligami) dialah yang terputus (dari Allah). Baca seterusnya," kata Dik setengah kesal.Kepada seluruh anak didik dan guru-guru madrasah yang menjadi tamu undangannya kala itu, Dik minta didoakan agar bisa bertahan melawan semua kabar miring yang menyertainya."Islam tidak punya satelit, yang buruk dikeluarkan, yang baik disembunyikan. Biarkanlah hal ini cepat berlalu ya Allah. Doakan om ganteng (panggilan Dik Doank) masih bisa bertahan," pinta Dik kepada anak-anak didiknya.
Menurut ayah tiga anak itu, ia lebih baik berpoligami ketimbang berselingkuh."Poligami bukan sunnah, bukan tradisi, juga bukan solusi. Kalau solusi, orang-orang bajingan itu berapa istrinya?" kata Dik Doank berapi-api saat dijumpai tabloidnova.com di kawasan Kandank Jurank Doank, Komplek Alvita, Blok Q No.14, Sawah Baru, Ciputat, Tangerang Selatan, Kamis (9/8/2012) malam.
Menurut Dik, banyak orang yang mengaku setia, padahal di luar sana mereka melakukan perselingkuhan. Sedangkan dirinya bisa mencegah perselingkuhan dengan berpoligami."Orang yang punya istri satu, dilihatnya setia, tapi kerjaannya selingkuh. Hei manusia! Maksiat itu di laknat, dipenjara di tempat yang paling sempit," kata Dik berkobar-kobar.
Sambil menjelaskan perihal poligami di depan anak-anak kecil, Dik yang memutuskan mundur dari dunia hiburan sejak tahun 2006 lalu itu mengaku tak ingin lagi bersinggungan dengan hal-hal keduniawian."Kalau Allah menghendaki orang yang setia, orang yang menjaga anak-anak. Aku dipaksa kaya (saat menjadi artis). Aku tidak memilih apartemen, tidak memilih jaguar. Tapi, Karena aku dipaksa, maka aku ingin ada Kandank Jurang Doank," ucap Dik.
Sosok Istri Kedua Dik Doank
Kondisi rumah tangga musisi serta seniman Raden Rizki Mulyawan Kertanegara Hayang Denada Kusuma alias Dik Doang dan Myrna Yuanita tak banyak diketahui publik.
Banyak yang terkejut ketika Dik melakukan poligami.
Apalagi setelah istri Dik dan sejumlah saksi membenarkan hal itu."Harinya saya lupa, seingat saya sebelum puasa ada (pernikahan) itu. Pagi jam sembilan setelah saya ada pengajian di KUA," kata Haji Naim (58), saksi pernikahan saat dijumpai tabloidnova.com di kawasan Ciputat, Selasa (7/8/2012).
Menurut Naim, pernikahan itu dilakukan secara sederhana dan tertutup bagi umum.
Sebab, hanya beberapa utusan keluarga yang diundang dan turut hadir."Yang datang ke pernikahan itu memang tidak banyak. Hanya beberapa orang dari pihak perempuan, sekitar tujuh orang. Kalau dari pihak lelaki itu cuma ada staf wilayah, RT," kata Naim.Seniman pemilik sekolah alam Kandank Jurank Doank itu menikahi seorang perempuan bernama Khaerani (25) atau yang akrab disapa Kei, putri seorang wartawan sebuah koran kenamaan ibukota.