Ketika ia mengayuh sekaligus mengendalikan kemudi sepeda, kemampuan otot kaki dan tangan anak akan terasah.
Kekuatan otot-ototnya ini akan membantu meningkatkan keterampilan anak di usia selanjutnya, seperti melompat, berlari, memanjat, berjalan di titian, dan sebagainya.
Koordinasi anggota tubuh.
Saat mejalankan sepeda, anak harus melakukan beberapa aktivitas sekaligus dalam sebuah rangkaian koordinasi mata, tangan, kaki, dan keseimbangan.
Membuka ruang eksplorasi dan interaksi.
Dengan belajar sepeda roda tiga, anak mendapatkan kesempatan bereksplorasi ke wilayah yang lebih luas.
Hal ini akan mengasah kemampuan beradaptasinya dengan lingkungan baru sebagai modal bersosialisasi kelak.
Belajar berani dan percaya diri.
Berawal dari mendorong-dorong sepeda, didudukkan di atas sadel, lalu dibantu didorong oleh orangtua, pada tahap selanjutnya anak akan mencoba naik dan duduk ke atas sadel sendiri mencoba mengendalikan sepeda agar melaju.
Nah, proses tersebut tentunya membutuhkan keberanian dan kepercayaan diri.
Baca Juga: Jangan Percaya Mitos Bersepeda dapat Mempengaruhi Reproduksi Pria, Begini Penjelasannya
Belajar mengatasi masalah.