Pada akhirnya bisa menyebabkan heat stroke jika kita tidak langung mengonsumsi cairan.
“Saat kita lari, suhu tubuh itu tinggi. Namun, Tuhan menciptakan keringat supaya suhu tubuh tidak terlalu panas."
"Jadi, keringat itu dikeluarkan untuk mendinginkan suhu tubuh. Kalau sudah dehidrasi, tidak ada cairan, suhu tubuh kita akan terlalu tinggi, lebih dari 40 derajat Celsius, bisa heat stroke,” kata Zaini di sebuah artikel yang ditulis Kompas.com.
Jika suhu tubuh tinggi, penggunaan jaket justru memperparah kondisi tubuh.
Gejala heat stroke diantaranya adalah pandangan mulai berkunang-kunang, wajah pucat, tangan dingin, hingga membuat tak sadar diri.
Jika tubuh kekurangan cairan, darah juga bisa menjadi kental.
Sehingga aliran darah ke seluruh tubuh jadi terganggu, termasuk ke jantung hingga otak.
Heat stroke biasanya terjadi pada pelari jarak jauh.
Dokter Zain mengatakan, pelari yang menggunakan jaket itu biasanya mempunyai keinginan untuk menurunkan berat badan secara cepat.
Berat badan memang turun dengan cepat, namun hal itu hanya bersifat sesaat.