WIKEN.ID - Sebagai orangtua pasti menginginkan anaknya untuk bisa bersepeda.
Namun, seringkali kebingungan ketika memilih sepeda untuk anak yang aman dan nyaman dipakai.
Apalagi ukuran anak-anak yang berbeda-beda, sehingga membuat orangtua makin susah memilih sepeda yang tepat.
Terlebih, sepeda anak memiliki keterbatasan jenisnya yang tak sama seperti sepeda orang dewasa yang beragam macamnya.
Ini dia cara memilih sepeda untuk anak yang aman dan nyaman buat para orangtua.
1. Ukuran sepeda anak
Dilihat dari ukuran sepeda anak mengacu juga pada ukuran roda (ban)mereka.
Umumnya, ukuran roda untuk anak yaitu 12 inci, 14 inci, 16 inci, 18 inci, 20 inci dan 24 inci.
Semakin besar tubuh anak, maka rekomendasi rodanya juga harus semakin besar.
Misalnya saja patokan ukurannya seperti dibawah ini:
- Anak berusia 2-3 tahun dengan tinggi hingga 1 meter, sebaiknya memilih sepeda dengan diameter 12 inci.
- Anak berusia 3-4 tahun dengan tinggi 1-1,2 meter, sebaiknya memilih sepeda dengan diameter 14 inci.
- Anak usia 4-5 tahun dengan tinggi 1,2- 1,5 meter sebaiknya memih sepeda dengan diameter 16 inci dan seterusnya.
Sebuah sepeda yang disarankan untuk anak berusia 5 tahun, mungkin cocok juga untuk anak usia 4 tahun atau 6 tahun, tergantung tinggi anak. Setiap anak berbeda, dan setiap anak berhak mendapatkan sepeda yang sesuai.
Produsen sepeda yang baik akan mengungkapkan panjang inseam yang sesuai untuk setiap sepeda mereka.
2. Beli di toko sepeda, bukan di supermarket
Membeli sepeda, sebaiknya tidak di supermarket.
Selain pilihannya akan lebih banyak, toko sepeda biasanya lebih mengerti soal spesifikasi sepeda.
Namun meski membeli di toko sepeda, bukan berarti kamu bisa memilih sembarangan sepeda.
Karena tak semua sepeda di toko sepeda adalah sepeda yang berkualitas. Untuk itu, lakukan riset tentang apa yang diinginkan sebelum berbelanja. Sepeda yang berkualitas biasanya akan lebih mahal.
Namun hal itu diikuti kualitas dan tahan lama. Ini justru akan membuatmu berhemat.
Sepeda yang bagus akan awet nantinya bisa diberikan untuk adik atau orang lain, bahkan bisa dijual lagi.
Tanyakan berbagai pilihan yang ada kepada pegawai di toko, baik soal spesifikasi, bahan, hingga mana yang paling laku.
Lalu, jika membeli sepeda baru, cari sepeda dari pabrikan yang akan memberikan garansi.
Ini penting jika ada kerusakan yang disebabkan kualitas buruk.
3. Pilih sepeda yang ringan
Sebagian besar sepeda anak-anak di pasaran relatif berat.
Sepeda anak-anak biasanya memiliki berat mencapai 50% dari berat badan penungganya.
Sepeda yang terlalu berat akan menyulitkan anak untuk bermanuver dan membuat mereka lelah saat menempuh perjalanan jauh.
Pilihlah frame sepeda berbahan aluminium atau titanium (meski jarang ada pada sepeda anak) jika mencari sepeda yang ringan.
Namun, kamu juga bisa tetap memilih bingkai berbahan baja dengan pertimbangan, komponen lain yang melekat akan lebih ringan.
Positifnya, sepeda berbahan baja akan sangat kokoh.
4. Ketahui kualitas sepeda
Ada banyak pilihan sepeda untuk anak-anak, dari yang mahal hingga yang murah.
Namun range harganya tidak sebesar sepeda orang dewasa, alias pada kisaran tertentu saja.
Hal ini akan memudahkan kita mencari tahu mana merek yang pas dengan kantong dengan spesifikasi yang kita cari.
Baca Juga: Jangan Asal-asalan Membeli Sepeda, Sudah Mahal Malah Tak Terpakai, Ini Dia Tipsnya!
Perhatikan juga bentuknya, cari yang paling sesuai dan paling nyaman untuk anak.
Ada beberapa pilihan, mulai dari sepeda mini hingga BMX.
Selain itu perhatikan bahan rangkanya.
Kebanyakan sepeda anak dibuat dari besi atau aluminium.
Besi atau stainless steel biasanya lebih tahan, sedangkan aluminium lebih ringan.
Lihat juga kelengkapan sepedanya, mulai dari ban, rantai, rem, hingga sadel.
Bagian ini terutama berpengaruh untuk kenyamanan dan masa pakai.
Cari juga perbandingan beberapa merek di internet terkait seberapa awetnya sepeda, seberapa aman sepeda saat dipakai anak, dan tentunya berapa kisaran harga yang ditawarkan.
Kamu juga bisa menanyakan selera anak terkait model hingga warna. Biarkan mereka menentukan pilihannya sendiri.
5. Menyesuaikan dengan ukuran
Untuk mengukur inseam anak, ambil pita pengukur dan buku.
Minta anak untuk berdiri di dinding, tanpa alas kaki atau hanya dengan kaus kaki.
Mintalah mereka mengapit buku di antara kaki mereka, sedekat mungkin dengan selangkangan, dan tandai dinding di bagian atas buku.
Kemudian, gunakan pita pengukur dari lantai ke tanda yang sudah kamu buat tadi.
Itulah ukuran inseam anak. Saat akan membeli sepeda, siapkan info itu. Pilih sepeda yang berada dalam kisaran lebih rendah dari kisaran inseam yang direkomendasikan sehingga anak memiliki sedikit ruang untuk menapakkan kaki.
Disarankan tidak membeli sepeda yang ukurannya lebih tinggi.
Mengendarai sepeda yang terlalu besar bisa membuat anak kesulitan, dan berbahaya bagi keselamatan mereka saat mengendarainya.
Meski begitu, untuk anak yang sudah bisa naik sepeda, akan lebih mudah menyesuaikan diri dengan ukuran.
6. Periksa remnya
Berlawanan dengan kepercayaan populer, rem coaster bukanlah pilihan teraman untuk anak-anak.
Rem coaster adalah rem yang difungsikan dengan memutar pedal dalam arah sebaliknya, atau mengayuh ke belakang.
Pada sepeda dengan harga murah, kualitas rem tangan yang digunakan biasanya akan lebih jelek.
Rem yang tidak berkualitas sulit ditarik oleh anak-anak, sehingga perlu menggunakan rem coaster.
Namun, pada sepeda yang berkualitas, tuas rem akan dirancang untuk tangan anak yang kecil dan lemah.
Orang dewasa harus bisa menekan tuas dengan jari kelingkingnya.
Rem coaster tidak direkomendasikan karena rem jenis ini sangat sulit untuk anak-anak yang baru belajar bersepeda.
Masalah kedua dengan rem coaster adalah tidak adanya modulasi — rem "on" atau "off".
Untuk keluarga yang melakukan kegiatan berkendara serius, misalnya menuruni bukit, dll, ini bisa menjadi masalah.
Dalam posisi "off", sepeda akan mudah tergelincir atau terkunci.
Salah satu alasan rem coaster adalah bahwa anak-anak kecil tidak cukup terkoordinasi untuk rem tangan.
Tapi hal itu tidak benar, khususnya untuk anak-anak yang belajar bersepeda keseimbangan dengan rem tangan, transisi ke sepeda kayuh dengan rem tangan dan bukan rem coaster sebenarnya bisa lebih mudah.
Hampir semua sepeda dengan roda yang lebih besar dari 20 inci memiliki rem tangan, jadi penting bagi anak-anak untuk mempelajari cara memodulasi dan mengendarainya dengan rem tangan saat mereka masih kecil.
(*)
Baca Juga: 4 Olahraga yang Bisa Menjaga Berat Badan Tetap Ideal dan Membakar Kalori Banyak