Proses kerokan membuat pembuluh darah kecil di bawah permukaan kulit yang disebut pembuluh darah kapiler, pecah.
Hal ini membuat kulit jadi terlihat memar dan merah setelah terapi ini selesai dilakukan.
"Di bidang kulit resiko dermatitis alergi sangat besar, namun beberapa kasus nyeri leher, kerokan bisa membantu menyembuhkan tapi tetap berhati-hati" ungkap Dr. Indina Sastrini, Sp.DV saat live instagram di Siloam Yogyakarta (16/01/2022).
Pada beberapa orang, pembengkakan juga bisa muncul di area kulit yang dikerok.
Umumnya, memar dan pembengkakan yang terjadi akan hilang dengan sendirinya setelah beberapa hari atau minggu.
2. Berisiko menimbulkan perdarahan
Kerokan tidak seharusnya menyebabkan perdarahan.
"Asalkan tidak menyebabkan perdarahan hebat dan tidak menekan terlalu kuat" ujar Dr.Indina Sastrini, Sp.DV
Namun, jika tekanan yang diberikan di kulit dilakukan secara berlebihan, maka pecahnya pembuluh darah kapiler tidak hanya akan menghasilkan memar, tapi juga perdarahan minor.
3. Mengakibatkan nyeri
Ada orang yang bisa menahan sakitnya dikerok, ada yang tidak.
Apabila kamu termasuk yang tidak bisa menahan rasa sakitnya, sebaiknya jangan terlalu memaksakan untuk menjalani terapi ini.