Baca Juga: Kucing Ini Lari Tunggang Langgang Ketakutan Saat Dikejar-kejar Tikus Kecil
Demi mengurangi limbah fashion, Monica mengajak para generasi muda untuk melakukan diet fashion.
Maksudnya adalah dengan mengurangi pembelian baju baru yang bisa diakali dengan membeli baju bekas atau thrifting.
Monica juga mengajak generasi muda untuk membongkar lemari pakaian mereka sendiri dan memilih untuk memadu padankan busana yang dimiliki agar tetap terihat fashionable namun tetap memperhatikan lingkungan.
Monica menaruh perhatian khusus pada busana lantaran industri fashion ternyata menjadi salah satu penyumbang besar dalam emisi karbon.
Menurut Greenpeace seperti dilansir dari Stylo, proses pewarnaan di industri fashion menggunakan 1,7 juta ton berbagai bahan kimia dalam keseluruhan proses termasuk bahan kimia berbahaya seperti PFC (kelas bahan kimia yang digunakan untuk mengusir minyak dan air dari pakaian, beracun untuk dikonsumsi), logam berat, amonia, phthalates, dan formaldehyde.Karena kurangnya kendali mutu dan kebutuhan untuk produksi yang lebih cepat, banyak pabrik kekurangan sumber daya dan waktu untuk mengelola limbahnya secara efektif.Oleh karena itu, racun ini berakhir di saluran air kita.
Selain mencemari air, industri fashion juga mengonsumsi banyak air. Setiap tahun, 2 miliar pasang jeans diproduksi, dan satu pasang membutuhkan 7.000 liter air untuk memproduksinya.
Baca Juga: Bingung Cari Hewan Peliharaan, Pahami Manfaat Pelihara Anjing
Untuk membuat kaos, dibutuhkan 2.700 liter air untuk membuatnya hanya satu, itu sama dengan jumlah air yang diminum rata-rata orang selama 900 hari (menurut Greenpeace)!
Penyanyi Andien Aisyah yang juga merupakan seorang Pegiat Gaya Hidup Ramah Lingkungan memaparkan hal serupa dengan Monica.