Perjalanan menuju makam membutuhkan waktu sekitar 30 menit.
Menurut warga yang tinggal di sekitar WKO, Harwito, akses masuk ke makam tersebut bisa melalui Sragen, Boyolali maupun Grobogan. Alasannya, makam Nyi Ageng Serang berada di tiga wilayah tersebut.
Wisatawan yang ingin berziarah ke makam Nyi Ageng Serang dari Sragen bisa malalui Dusun Bonolayar, Sumber Lawang.
"Nyi Ageng Serang merupakan keturunan Keraton Mataram Yogyakarta. Dia dulu menyebarkan agama Islam. Berkembang di Sragen, Boyolali dan Grobogan," kata Harwito saat ditemui, Sabtu (7/7/2018).
Diketahui, Nyi Ageng Serang wafat sekitar tahun 1828 dan dimakamkan di kawasan tersebut.
Namun karena ada proyek pembangunan WKO, makam Nyi Ageng Serang kemudian dipindahkan ke Yogyakarta.
Meskipun telah dipindah masih banyak wisatawan yang datang untuk berziarah ke makam tersebut.
Tidak hanya pada siang hari, namun ada beberapa wisatawan yang datang berziarah pada waktu malam hari.
"Setiap Sura dan Muharram makam Nyi Ageng Serang ramai dikunjungi wisatawan yang ingin berziarah. Di sana mereka melakukan tirakatan dan berdoa," kata Ketua RT 027 Dusun Bonolayar, Kecamatan Sumber Lawang, Sragen.
Wisatawan yang datang berziarah tidak dipungut biaya.