Tetapi mereka memberikan uang secara suka rela kepada pemilik perahu yang telah mengantarkannya ke makam Nyi Ageng Serang.
"Sekitar dua tahun lalu ada rombongan wisatawan dari Belanda sekitar 12 orang. Mereka ingin berziarah ke makam Nyi Ageng Serang melalui Dusun Bonolayar, Sragen," kata warga lain, Nur Yanto (25).
Rombongan wisatawan dari Belanda tersebut tiba di makam Nyi Ageng Serang pada siang hari.
Mereka berada di makam tersebut sekitar dua jam.
"Wisatawan mancanegara yang ke sini rata-rata bisa berbahasa Indonesia. Jadi, tidak membuat kita merasa kesulitan ketika mengantar mereka menuju ke makam," kata Yanto. (*)