Lama tak tampil di televisi, artis senior ini ngaku ditipu kerabat sendiri lewat arisan hingga mengaku habis-habisan
WIKEN.ID - Nama Jaja Miharga begitu dikenal masyarakat.
Kiprah artis senior dalam ini tak diragukan lagi.
Berkarir sejak 1973, Jaja Miharja dikenal sebagai artis yang serba bisa, mulai dari aktor, penyanyi hingga membawakan program acara.
Jargonnya yang terkenal adalah “apaan tuh” ketika ia membawakan acara kuis dangdut pada era 1990an.
Kini ia memang sudah jarang tampil di televisi.
Baru-baru ini, Jaja Miharja justru mengaku sempat ditipu habis-habisan.
Rupanya, penyanyi dangdut Jaja Miharja berbagi pengalamannya ditipu dalam arisan bersama kerabatnya.
Seperti yang diketahui, arisan merupakan sekelompok orang yang mengumpulkan uang secara teratur tiap-tiap periode tertentu.
Nah, setelah uangnya terkumpul, salah satu anggota kelompok akan keluar sebagai pemenang.
Pemenang tersebut dipilih dengan melakukan pengundian.
Nah, melalui tayangan di akun Youtube TRANS7 Official, dalam program 'INI BARU EMPAT MATA' yang dibawakan langsung oleh Tukul Arwana beberapa waktu lalu Jaja Miharja menjadi salah satu bintang tamunya.
Tukul Arwana menanyakan apakah ada manfaat dalam mengikuti arisan.
Jaja Miharja justru mengatakan kalau sebetulnya arisan pun ada yang benar dan tidak benar.
"Ada yang cuma cari silaturahmi, ada juga yang kumpul-kumpul niatnya gak baik, dibawa kabur (uangnya)," ucap Jaja Miharja.
Hal tersebut dirinya ucapkan lantaran pengalaman pribadinya.
Jaja Miharja juga mengatakan bahwa tidak ada yang salah dalam arisan asalkan tetap berhati-hati dan memilih-milih siapa yang bergabung.
Penyanyi dangdut kondang ini justru mengaku habis-habisan tertipu arisan tersebut.
"Gua habis-habisan, Kul. Gua berapa juta", ucap Jaja Miharja pada Tukul Arwana.
Akhirnya Jaja Miharja menjelaskan kronologinya, dirinya mengaku kalau arisan tersebut diikuti oleh para kaum lelaki.
"Misalnya satu orang satu juta, ada 100 orang kan 100juta. Begitu dapat 100 juta, dipotong 5juta untuk pesta. Udah, satu kali, dua kali bener, tiga kalinya cau (pergi menghilang)," jelas Jaja Miharja.(*)