Namun dari waktu ke waktu, penemuan korban jiwa selalu ada di lokasi kejadian.
Berdasarkan laporan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Flores Timur, hingga saat ini telah terdata 67 warga di Desa Nelelamadike di Kecamatan Ile Boleng dan Waiwerang di Kecamatan Adonara Timur.
Sedangkan di tiga kecamatan di Kabupaten Lembata, yakni Ile Ape, Ile Ape Timur dan Kecamatan Omesuri, jumlah korban jiwa juga terus bertambah.
Olehnya, dalam peristiwa bencana alam di dua kabupaten tersebut, terdata sebanyak 77 warga telah merenggang nyawa.
"Berdasarkan laporan dari Kades Nelelamadike Pius Pedang Melai, puluhan warga meninggal dunia karena tertimbun tanah longsor."
Gunakan Peralatan Sederhana dalam Mencari Korban
Sampai saat ini, ada juga warga yang belum ditemukan dan diduga tertimbun tanah longsor.
Ini terjadi karena hingga kini belum ada alat berat yang dikerahkan untuk membantu pencarian korban.
"Sampai saat ini pencarian terus dilakukan dengan menggunakan peralatan seadanya. Semua ini karena tidak ada alat berat di dua lokasi itu," kata Wakil Bupati Flores Timur Agustinus Boli saat dihubungi Kompas.com, Minggu.
Sementara itu, dilansir dari Tribunnews, berdasar data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Flores Timur, 44 warga dilaporkan tewas dan tujuh lainnya dinyatakan hilang.