"Kira-kira 30 menit di dalam taksi, kami memutuskan turun dan jalan kaki," kata dia.
Saat itu, jarak dari taksi ke bandara masih sejauh enam kilometer.
Ida dan suami berjalan menerobos barisan mobil yang terjebak kemacetan dengan membawa tas punggung dan koper.
Untungnya, jarak tiga kilometer sebelum tiba di bandara, sudah disediakan bus untuk mengangkut penumpang yang terjebak macet.
Ida dan suami akhirnya hanya berjalan sejauh tiga kilometer.
Mereka melanjutkan perjalanan menuju bandara dengan menumpang bus.
"Bus lancar karena jalan belakangnya ditutup polisi. Jadi satu-satunya yang melintas hanya bus kami," kata dia.
Dengan bercucuran keringat, Ida dan suami pun tiba di Terminal II E Bandara Soekarno-Hatta pukul 04.30 WIB, bertepatan dengan jadwal penerbangan pesawat.
Untungnya, pesawat sempat delay sehingga ia tidak tertinggal.