Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Sudah Dihapus dari Daftar Hitam AS, Prabowo Subianto Ternyata Sudah Dipepet Menteri Pertahanan Negeri Paman Sam karena Ini

Agnes - Sabtu, 10 Oktober 2020 | 09:05
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto bersama pejabat lama Ryamizard Ryacudu saat acara serah terima jabatan di Gedung Kementerian Pertahanan, Jakarta Pusat, Kamis (24/10/2019).
Tribunnews/Jeprima

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto bersama pejabat lama Ryamizard Ryacudu saat acara serah terima jabatan di Gedung Kementerian Pertahanan, Jakarta Pusat, Kamis (24/10/2019).

Baca Juga: Ksah Anak Raja di Asia yang Hidupnya memprihatinkan dan Sakit , Ayahnya Bergelimang Harta dengan Kekayaannya Mencapai Rp 428 triliun dan Hidup zDengan Istri Keduanya

Pencabutan sanksi Prabowo dianggap sebagai upaya Amerika untuk menangani militer berpengaruh dan pertumbuhan ekonomi China di wilayah tersebut.

Ronodipuro, juru bicara Prabowo, mengatakan Menhan akan "membahas masalah militer dan kerja sama antara kedua negara" dalam pertemuan dengan Mark Esper.

"AS selalu memainkan peran penting dalam memperoleh dan meningkatkan persenjataan pertahanan strategis Indonesia. Dalam kondisi saat ini, hubungan kedua negara akan terus ditingkatkan," ujar Ronodipuro.

Baca Juga: Digadang-gadang Sebagai Calon Suami Ayu Ting Ting, Ternyata Sosoknya Bukan Orang Sembarangan

Tidak jelas apakah kunjungan Prabowo ke AS akan dilakukan sebelum atau sesudah pemilihan presiden.

"Menghapus sanksi saat ini memang aneh, tapi tetap saja kabar baik bagi Pak Prabowo. Pencabutan sanksi AS terlihat jelas untuk kepentingan hubungan bilateral dalam konteks pengaruh China yang semakin meningkat di kawasan," kata Zachary Abuza, profesor di National War College (AS).

Baca Juga: Kedekatan Mereka Kerap Curi Perhatian, Rizky Billar Mendadak Ungkap Jika Lesti Kejora Belum Tentu Jodohnya

Tidak ada negara yang ingin memilih sisi antara China atau AS saat ini.

Bahkan di tengah kekhawatiran tentang agresi China di Laut China Selatan, negara-negara di kawasan itu menjaga hubungan netral antara AS dan Beijing.

"China berperan penting dalam membantu Indonesia memulihkan ekonominya di tengah wabah Covid-19," kata Abuza.

"AS tidak ingin Indonesia melangkah terlalu jauh ke China," kata Alex Arifianto analis di Nanyang Technological University.

Editor : Wiken

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x