Otomatis selama dua hari itu keluarga besar mereka tertekan, apalagi dengan komentar-komentar netizen yang sangat berlebihan.
"Ada yang mengancam mobil akan dibakar bila lewat daerah tertentu," ungkapnya.
Itu jelas membuat keluarga geram sekaligus mencari cara untuk meluruskan pemberitaan.
"Tapi saya bersyukur, banyak pemberitaan yang benar sehingga banyak warganet yang membela dan mendukung kita," ungkapnya.
Rohimat pun menjelaskan, kejadian ini memang benar-benar terjadi, tapi mobil kijang yang dipakai pelaku bukan mobil kijang milik mereka.
Menurutnya, sang mertua yaitu H Adas sudah meninggal 10 hari sebelum kejadian mobil kijang menghadang ambulans tersebut.
"Pada Rabu, 6 Agustus mertua saya yang juga pemilik kijang dengan nopol Z 1404 CT sudah meninggal dunia. Ia jatuh terpeleset saat sedang mengambil air wudhu di mesjid."
Hal yang perlu ia tegaskan, mobil kijang itu tidak pernah keluar garasi sejak sang mertua meninggal dunia.
"Mobil itu hanya tertutup kaver mobil sejak tanggal 6 Agustus 2020. Kita saat itu sangat bersedih karena kehilangan almarhum dan tak berani menyentuh semua barang miliknya."
Apalagi keluarga besarnya juga akan menggelar hajatan anaknya yang akan menikah, yang akhirnya berganti dengan menjaga jenazah beliau.
Tak hanya itu, ia juga mengungkap mobil itu adalah mobil kesayangan almarhum, yang biasanya digunakan untuk pulang pergi dari rumah ke kios miliknya di pasar Darmaraja.