Ia berusaha untuk menghentikan beruang yang menyerang kaki Christian dan memberi celah agar anaknya bisa melarikan diri.
Akibat kejadian tersebut, ayah yang berusia 59 tahun itu menderita patah kaki di tiga tempat.
Beruang itu akhirnya lari setelah Christian mulai bertepuk tangan dan melambaikan tangannya untuk menakut-nakutinya.
Setelah serangan itu, gubernur Trentino Maurizio Fugatti menandatangani perintah eksekutif yang menyerukan agar beruang tersebut dihukum mati karena menganiaya Fabio dan Christian.
Perintah itu memicu kecaman dan kemarahan dari para aktivis kesejahteraan hewan dan hak-hak hewan.
Sebuah petisi online telah dimulai oleh World Wildlife Fund cabang Italia, yang sejauh ini telah mengumpulkan 22.000 tanda tangan.
Mereka mengatakan bahwa keputusan hukuman mati tersebut tidak adil lantaran belum diketahui apa motif beruang tersebut melakukan penyerangan.
"Luar biasa, kalimat ini dikeluarkan tanpa pengadilan, sedangkan dinamika yang menyebabkan beruang itu melukai dua orang tersebut masih belum jelas," bunyi petisi itu.
Ternyata, perintah pembunuhan beruang ini bukan yang pertama kalinya terjadi, oleh karenanya para aktivis menyerukan agar praktik tersebut dihentikan.
"Dia bukan beruang pertama yang dihukum mati di Trentino. Untuk alasan ini, pemusnahan otomatis untuk semua beruang yang terlibat dalam kontak dekat (dengan manusia) atau kecelakaan harus dihentikan," ujar seruan dalam petisi tersebut.