WIKEN.ID -Fenomena pemerkosaan memang kerap sekali terjadi.
Biasanya korban pemerkosaan adalah seorang wanita.
Banyak cara wanita melindungi dirinya dari tidak kejahatan yang menimpanya.
Ada yang dengan cara teriak sekedar meminta tolong, namun ada juga yang melakukan perlawanan secara ekstrim.
Namun tak sedikit yang tidak dapat melakukan perlawanan.
Seperti peristiwa yang menimpa wanita ini.
Seorang wanita di India mengalami pengancaman dan pemerkosaan saat berada di dalam bus yang bergerak pada Rabu (17/6/2020).
Peristiwa tersebut disinyalir terjadi sekitar pukul 03.00 pagi saat penumpang lain sedang tidur.
Wanita yang berusia 25 tahun tersebut diketahui sedang melakukan perjalanan dari Pratapgarh ke Noida, India bersama dua anaknya.
Ia diperkirakan mengalami pemerkosaan tersebut saat bus sedang berada di wilayah antara Lucknow dan Mathura.
Mengutip dari Tribunwow.com yang dilansir Times of India, Kamis (18/6/2020), polisi menuturkan bahwa di dalam bus tersebut ada sekitar 12 penumpang.
Namun tak ada satu orang pun yang menyadari kejadian tersebut dan memberikan pertolongan pada korban.
Kejadian tersebut bermula saat korban dan dua putranya yang berusia 7 dan 5 tahun menaiki bus yang menuju ke Noida.
Mereka berangkat pukul 16.30 waktu setempat dengan menaiki bus tidur tingkat dua dari daerah Pratapgarh, Selasa (16/6/2020).
Ia dan anak-anaknya berencana akan menjumpai sang ayah yang berkerja di Noida.
Sekitar pukul 8 malam, ia tiba-tiba diminta oleh seorang staf untuk pindah ke kursi belakang dari tempatnya semula yang berada di depan.
"Mereka mengatakan kepada saya untuk membayar RS 500 atau mengosongkan tempat tidur depan," kata korban.
"Saya mengatakan bahwa saya dapat membayar mereka hanya setelah mencapai Noida. Tapi mereka bersikeras meminta pembayaran di muka."
"Jadi saya pindah ke kursi terakhir bersama anak-anak saya. Selanjutnya kami tertidur," imbuhnya.
Ia kemudian terbangun pada sekitar pukul 02.00 dan terkejut karena satu dari dua pengemudi bus, Deepak, tidur di sebelahnya.
"Saya mencoba untuk membunyikan alarm, tetapi dia mengikat tangan saya dengan dupatta saya, dan menahan mulut saya dengan tangannya dan memaksakan diri pada saya," kata wanita tersebut.
"Dia bahkan mengancam akan membunuh saya jika saya memberitahu siapa pun, jadi saya tetap diam."
"Pada saat itu putra-putra saya tidur di sebelah saya sementara penumpang lain juga tertidur lelap di dalam kabin mereka," imbuhnya.
Setelah pelaku meninggalkannya, wanita tersebut segera menelepon suaminya dan memberitahu kejadian tersebut.
Ia juga mengatakan bahwa sopir dan staf lain yang mengetahui kejadian tersebut memberikan uang agar ia tidak melaporkan pemerkosaan itu.
"Sopir kedua, kondektur dan petugas lainnya meminta saya mengambil uang dan menyelesaikan masalah ini. Mereka semua terlibat dalam upaya mempengaruhi saya untuk tidak melaporkan kejahatan itu," ujar korban.
Suami korban beserta temannya kemudian mencegat bus tersebut saat sampai di sektor 62 dan mengadang pelaku.
Pelaku utama berhasil melarikan diri, sementara sopir kedua berhasil ditangkap oleh pihak kepolisian untuk diperiksa.
Sementara itu, dilansir hindustantimes.com, Jumat (19/6/2020), pihak kepolisian Gautam Buddh Nagar telah berhasil menangkap satu orang lagi yang terkait kasus tersebut.
Sedangka dua orang yang memiliki kaitan dengan kasus tersebut masih dalam pencarian.
“Satu lagi terdakwa, diidentifikasi sebagai Amit alias Mayuri yang merupakan penduduk asli distrik Bijnore, telah ditangkap oleh tim polisi Sektor 20."
"Pencarian sedang dilakukan untuk dua orang lagi sehubungan dengan kasus ini, ”kata seorang juru bicara kepolisian pada Kamis (18/6/2020) malam.
Laporan atau FIR atas kasus tersebut didaftarkan di kantor polisi Sektor 20 di Noida di bawah IPC pasal 376 (pemerkosaan), 506 (intimidasi kriminal), 201 (menyebabkan hilangnya bukti pelanggaran, atau memberikan informasi palsu untuk menyaring pelaku) dan 212 (menahan pelaku).(*)