Saat itu lah pria bernama Clarence mulai memukuli wajah Rachel beberapa kali dan menghantam kepalanya ke dinding.
Rachel mengatakan bahwa dia berteriak sekuat tenaga.
Hingga kejadian tersebut terdengar oleh ayah tersangka dan langsung memanggil polisi sekitar jam 4 pagi.
Ketika polisi tiba, mereka langsung mendobrak pintu karena situasinya mengancam jiwa.
Beruntungnya, Clarence langsung ditangkap dan Rachel menjalani perawatan di rumah sakit umum Singapura selama 21 hari sebelum dia sepenuhnya pulih dari cedera.
Berdasarkan laporan, Clarence mengaku tidak banyak mengingat kejadian malam itu.
Ia pun dinyatakan bersalah karena secara sadar telah menganiaya kekasihnya.
Clarence menghadapi kemungkinan hukuman penjara selama 10 tahun dan denda hukuman cambuk pada akhir tahun 2019. (*)