WIKEN.ID -Bertengkar dengan pasangan merupakan dinamika yang biasa terjadi dalam sebuah hubungan.
Hal tersebut menjadi sangat berbahaya jika beradu argumen berbuah menjadi kekerasan verbal, fisik, atau emosional.
Pasalnya, seringkali seseorang tidak menyadari bahwa perbuatan pasangannya tersebut sudah mengarah pada tindak kekerasan.
Hal itu juga berbahaya jika kita terlambat untuk mengambil sikap.
Untuk menghindari kekerasan dalam sebuah hubungan kita harus mengenali kekerasan hubungan sejak dini.
Korban pun bisa menyelamatkan diri atau minimal menghindari kekerasan tersebut terjadi.
Kamu dapat berkonsultasi dengan terapis hubungan, menjaga jarak dengan pasangannya, atau bahkan memutuskan hubungan dengan sang kekasih.
Dilansir Wiken.ID dari laman TheSundaily.my, telah terjadi kekerasan yang dilakukan oleh pacar korban.
Kejadian ini terjadi di negara Singapura.
Seorang dokter pria secara brutal memukuli kekasihnya saat kekasihnya menolak untuk berhubungan seksual.
Wanita di Singapura tersebut mengaku telah diserang dan dipukuli secara brutal oleh kekasihnya.
Ia dibantu sang ayah dari kekasihnya untuk melapor ke polisi.
Setelah mendapatkan laporan, polisi langsung datang menggerebek rumah pelaku.
Polisi langsung mendobrak pintunya dan melerai kejadian kekerasan tersebut.
Terlihat, wajah wanita tersebut memar babak belur dan wajahnya tak bisa dikenali.
Menurut pihak polisi, wanita tersebut juga mengalami beberapa patah tulang pada wajahnya.
Korban adalah seorang wanita bernama Rachel Lim (27).
Ia bertemu dengan pria yang dikenal dengan Clarence Teo Shun Jie (35) melalui aplikasi kencan bernama Coffe Meets Bagel pada februari 2017 silam.
Diketahui pria bernama Clarence itu berprofesi sebagai dokter pengganti di sebuah klinik saat bertemu pertama kalinya dengan Rachel.
Terlalu kagum dengan profesi Clarence, membuat Rachel tak tahu bahwa sebenarnya pria tersebut pecandu alkohol dan didiagnosis menderita kelainan penyalahgunaan obat.
Tanda-tanda kekerasan mulai muncul ketika pria tersebut memukul tubuhnya dengan keras sebulan setelah mereka bertemu.
Diduga Clarence marah dengan masa lalu Rachel.
Pria pelaku penganiayaan ini telah meminta maaf dan Rachel pun juga sudah memaafkan.
Namun, setelah beberapa hari, Clarence melakukan tindak kekerasan lagi.
Kekasihnya tersebut menuangkan sebotol jus apel dingin keseluruh tubuh wanita Rachel, kemudian menyalakan AC untuk membuat tubuhnya menggigil kedinginan.
Kejadian mengerikan yang membuat muka Rachel memar tersebut terjadi pada 26 Agustus 2017 dini hari.
Setelah mereka minum-minum alkohol dan pulang ke apartemen, pelaku tersebut menjadi marah dan agresif ketika Rachel menolak untuk berhubungan seks dengannya.
Saat Rachel berusaha kabur meninggalkan kamar, kekasihnya tersebut mengejarnya, memaksa kembali kekamar dan mengunci pintunya.
Saat itu lah pria bernama Clarence mulai memukuli wajah Rachel beberapa kali dan menghantam kepalanya ke dinding.
Rachel mengatakan bahwa dia berteriak sekuat tenaga.
Hingga kejadian tersebut terdengar oleh ayah tersangka dan langsung memanggil polisi sekitar jam 4 pagi.
Ketika polisi tiba, mereka langsung mendobrak pintu karena situasinya mengancam jiwa.
Beruntungnya, Clarence langsung ditangkap dan Rachel menjalani perawatan di rumah sakit umum Singapura selama 21 hari sebelum dia sepenuhnya pulih dari cedera.
Berdasarkan laporan, Clarence mengaku tidak banyak mengingat kejadian malam itu.
Ia pun dinyatakan bersalah karena secara sadar telah menganiaya kekasihnya.
Clarence menghadapi kemungkinan hukuman penjara selama 10 tahun dan denda hukuman cambuk pada akhir tahun 2019. (*)