WIKEN.ID -Mengejutkan, hasil tes swab tes swab atau tes virus Corona seorang pasien PDP di Bali ini terus berubah-ubah.
Sudah terhitung 11 kali pasien PDP corona ini menjalani tes swab atau tes virus corona.
Padalah selama ini, tes swab atau yang dikenal tes Polymerase Chain Raction (PCR) dikenal sangat akurat dalam menguji ada atau tidaknya virus.
Tes PCR atau tes swab tenggorokan yang menguji sampel dari kelenjar saliva (dahak) seseorang diklaim dapat menunjukkan hasil yang akurat terkait infeksi dalam tubuh.
Namun dibalik gaung tes PCR yang sempurna, sebuah kejadian aneh dan baru pertama ini ditemui di Indonesia.
Bagaimana tidak, hasil swab test PDP tersebut berubah-ubah, pasalanya dia sudah melakukan tes berulang kali.
Hal tersebut diungkapkan oleh Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kabupaten Buleleng.
Kini, pihaknya mengaku tengah berkoordinasi dengan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) perwakilan Indonesia di Jakarta.
Teranyar, pasien PDP tersebut telah menjalani tes PCR yang ke-12 pada 20 April 2020 kemarin.
Hal itu diungkapkan oleh Sekretaris Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Buleleng Gede Suyasa.
Pada tes ke-11, PDP corona itu menunjukkan hasil negatif.
Jika hasil tes yang ke-12 ini juga negatif, maka pasien dianggap sembuh dan diperbolehkan pulang.
"Kondisinya (pasien) sangat baik. Semoga hasil swab-nya negatif sehingga bisa pulang," kata Suyasa, saat dihubungi, Selasa (21/4/2020) siang seperti dikutip dari Kompas.com.
Mengenai analisis dari WHO, Suyasa mengatakan pihaknya masih menunggu hingga saat ini.
"Sampai saat ini belum ada petunjuk dari WHO. Kami masih menunggu," kata dia.
Sebelumnya, Suyasa mengatakan tes telah dilakukan sekitar 10 kali.
Sayangnya, hasil dari tes tersebut terus berubah, yakni dari positif ke negatif, lalu positif lagi.
Ia menambahkan, hasil tes negatif tak pernah beruntun sebanyak dua kali.
Sehingga pasien tersebut belum bisa dinyatakan sembuh.
Hasil tes terakhir pada Sabtu (18/4/2020) kembali menunjukkan hasil positif.
"Dan ini memang cukup membingungkan karena ada satu pasien yang menghadapi hasil swab berubah-ubah. Dari positif beberapa kali jadi negatif, habis itu positif lagi beberapa kali jadi negatif, dan sekarang kita berharap negatif ternyata positif," kata Suyasa, saat memberikan keterangan pers, Minggu (19/4/2020).
Untuk itu, pihaknya melalui Kepala Dinas Kesehatan Buleleng telah melaporkan hal tersebut ke WHO yang ada di Jakarta.
Hal itu untuk dianalisis dan diketahui penyebabnya.
"Ini sedang dikaji dan sudah dilaporkan kepada WHO lewat kontak telepon dari Jakarta dengan Kadiskes langsung," kata dia.
Nantinya diharapkan ada penanganan secara khusus terhadap pasien tersebut.
Sebab, sudah 30 hari pasien itu diisolasi, tetapi hasil tesnya berubah-ubah. (*)