Sejak pertama kali kebijakan belajar di rumah, Ujang sudah langsung mendatangi rumah para murid.
Hal ini lantaran siaran TVRI tak dapat diterima di kampungnya.
Kendati para orangtua tersebut juga mempunyai telepon seluler untuk mengakses, banyak dari mereka yang kurang paham.
"Di kampung mah siaran TVRI tidak bisa diterima. Memang rata-rata orangtuanya punya HP, tapi saat dicoba, banyak yang tidak mengerti, kecuali siswa SMA," kata Ujang saat dihubungi, Jumat (17/4/2020) sore.
Menurut Ujang, siswa kelas V yang diajarnya berjumlah 45 orang.
Setiap hari, Ujang mendatangi siswa di rumahnya untuk bisa bertemu, mengajar materi pelajaran dan memberi tugas atas inisiatif sendiri.
"Jadi kalau di satu kampung ada dua orang, mereka dikumpulkan di rumah salah satu siswa yang orangtuanya siap dan rumahnya cukup luas," kata Ujang.
Ujang juga berujar semua muridnya tersebar di 6 kampung yang ada di Desa Purbayani, Kecamatan Caringin.
Selama 6 hari, ada 6 kampung yang didatangi Ujang untuk belajar bersama muridnya.
"Lama mengajar paling lebih dari satu jam, menjelaskan materi, memberikan soal yang harus dikerjakan dirumah, enaknya, yang ngajar disuguhan kopi," kata Ujang sambil tertawa.