Oleh karena itu, keluarga melaporkan oknum yang mengunggah pertama kali foto kwitansi di kepolisan Mapolrestro Tangerang, Rabu (15/4/2020).
Ia menjelaskan pihaknya ingin melaporkan oknum yang memposting kwitansi tersebut kepada pihak yang berwajib.
Menurutnya pihak keluarga terbebani mengenai masalah ini.
"Saya menyewa Tangerang Ambulans Service memang sudah ada kesepakatan bayar Rp. 15 juta. Tidak keberatan. Karena bantuan ambulan dari pemerintah tidak ada jawaban," ucapnya.
Daryanto pun kecewa dengan sikap pemerintah setempat yang kurang tanggap sehingga keluarganya harus menyewa jasa ambulans lain.
"Saya menunggu lama tapi belum ada jawaban. Dokter RS Bakti Asih sudah menghubungi 112 layanan ambulans Pemkot Tangerang, tapi tidak ada konfirmasi," kata Daryanto.
"Jenazah tante saya ini sudah lama dibiarkan saja, takut sudah bau. Makanya sewa jasa ambulans lain untuk mengangkut ke tempat penguburan," sambungnya.
Menurutnya dengan viralnya foto kwitansi senilai Rp. 15 juta ini, pihak jasa Tangerang Ambulans Service sangat tersudutkan.
Baca Juga: Terungkap Pangkal Mula Kericuhan Pembagian Bantuan Sosial ke Pengemudi Ojol di Saat Pandemi Covid-19
Padahal kata Daryanto, layanan jasa Tangerang Ambulans Service sangat membantu keluarganya.