WIKEN.ID-Nasib hidup orang memang tak ada yang tahu.
Jika dulu seseorang hidup susah, bisa jadi kini ia merasakan kemewahan yang dulu tak sempat ia rasakan.
Seperti yang dialami oleh mantan office boy ini.
Ia bernama Nurul Atik, pengusaha kelahiran Jepara, Jawa Tengah.
Nurul Atik datang ke acara Hotman Paris Show pada Kamis (1/8/2019) lalu untuk membagikan kisah hidupnya yang inspiratif.
"Aku kira selama ini aku yang paling sukses, ternyata baru dua udah saingan aku nih, ini Nurul Atik jujur deh, kau punya outlet restoran ayam 650 outlet?" tanya Hotman heran.
Seperti yang diketahui, Hotman Paris menjadi salah satu pengacara dengan bayaran termahal.
Bahkan satu kasus ia bisa mendapatkan bayaran Rp 30 miliar.
Jika dalam satu bulan Hotman menangani 10 klien, maka pendapatannya mencapai Rp 300 miliar.
Dari kekayaannya, Hotman bisa membeli berbagai mobil mewah, dan rumah mewah.
Mendengar pertanyaan Hotman Paris, Atik pun menjawab dengan mantap.
"Betul," jawabnya.
Restoran ayam cepat saji Atik ini dinamai Rocket Chicken, bahkan setiap outletnya merupakan restoran dengan tempat duduk minimal 40 bangku.
"Tampangmu nggak ada tampang orang kaya? 650 outlet ayam tersebar di seluruh Indonesia? Itu restoran atau warung kecil?" tanya Hotman.
"Iya (tersebar di berbagai wilayah di Indonesia), semua restoran, konsepnya kita restoran, bukan kios bukan rombong ya, jadi ada ketentuan tempat duduk itu minimal 40," ungkap Atik.
Dari 650 outlet milik Atik yang tersebar di berbagai daerah, pengusaha satu ini bisa meraup keuntungan hingga miliaran rupiah per tahun.
"Ok, 650 outlet, setahun berapa itu penghasilan kotor?" tanya Hotman.
"Ini belum evaluasi ya, kalau 2018 kemarin omzet sekitar Rp 1,2 triliun," ungkap Atik.
Jika dihitung, penghasilan bersih Atik tahun lalu mencapai ratusan miliar.
"Anggaplah keuntungan 15 persen, berarti untungnya Rp 180 miliar setahun," Hotman memperjelas.
"Katanya kamu bekas OB, bekas cleaning service, tahun berapa? Umur berapa tuh?" imbuh Hotman.
Perjuangan Atik menjadi orang sukses, dimulai dari bawah. Atik mulai bekerja di sebuah restoran ayam cepat saji bertaraf internasional.
"30 tahun yang lalu, saat umur 23 tahun, setelah lulus sekolah," aku Atik.
Hotman yang penasaran dengan kisah Atik kemudian menanyai proses perjuangan sang pengusaha.
"Bagaimana kamu naik dari OB, sampai bisa jadi pemilik restoran," kata Hotman Paris.
"Saya pertama itu jadi cleaning service, terus sempat tersinggung saya harus nahan, kenapa? begitu saya ngepel bersih ada temen-temen dari kampus diinjak-injak," kenang Atik.
Tak berjalan mulus, Atik bahkan sempat dihina oleh pelanggan, saat dirinya menjadi seorang OB.
"Terus dihina 'mas-mas ini diruangan ber AC kok pakai topi panas ya?', aduh sakitnya, terus diinjek-injek, saya bilang diem-diem sabar.
Kok dia nya ngeledekin lagi, saya bilang 'mas kalau berani ambil topi silakan ambil, anda jagoan, saya gaji Rp 35 ribu, kalau saya nggak pakai topi, saya dikeluarin" ungkap Atik.
Rasa sakit hati menjadi pecut semangat bagi Atik untuk berkembang.
"Habis itu saya ada tekad, perjuangan, dari OB terus jadi asisten cook, motong-motong, masak-masak, habis itu ke kasir, habis itu jadi supervisor, sampai store manager, habis itu jadi audit pernah, area manager pernah,”
Atik juga menceritakan ketika ia membuka Rocket Chicken pertama kali.
"Buka pertama Rocket Chicken 21 Februari 2010, sembilan tahun empat bulan," ungkap Atik.
Atas kesuksesannya, Atik bahkan menerima penghargaan Leader Market pada tahun 2012 dari Menteri Perindustrian.(*)