Pesan tersebut terbaca oleh salah seorang ayuk korban dan menginformasikan kepada orangtuanya.
Isi messenger tersebut memberitahukan kepada korban agar datang esok hari ( Jumat 3 April 2020 ) ke sekolah untuk latihan pramuka sekira pukul 09.00.
Padahal sebenarnya pelaku bukan pelatih pramuka yang resmi, hanya sering bantu-bantu saja.
Karena ada perasaan yang agak mencurigakan itu, orangtua korban semakin khawatir .
Lalu ayah korban mengajak istrinya mengantar korban ke di Kecamatan Semidangaji.
Ayah sempat bertanya kepada penjaga sekolah apakah hari itu ada kegiatan sekolah, lalu dijawab oleh penjaga sekolah tidak ada kegiatan karena sekolah diliburkan.
“Hari ini mau bersih-bersih akan dilakukan penyemprotan disinfektan," terang penjaga sekolah.
Mendengar jawaban dari penjaga sekolah itu, orangtua korban semakin khawatir dengan keselamatan puterinya, untuk itulah kedua orangtua sengaja menunggu di kantin sekolah.
Setelah cukup lama menunggu dan mencari di sekitar lapangan sekolah, orangtua korban lalu melapor ke Kepala Desa Tebingkampung bernama Nuriman.
Bersama Kades dan masyarakat setempat lalu melakukan pencarian.