Follow Us

Sedihnya Keluarga Korban Virus Corona, Pemakaman Tak Boleh Dihadiri Pelayat Hingga Mendoakan Pengubur Ibunya

Alfa - Jumat, 27 Maret 2020 | 18:30
Petugas pemakaman membawa peti jenazah pasien suspect virus corona atau Covid-19 di TPU Tegal Alur, Jakarta Barat, Kamis (26/3/2020).
KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Petugas pemakaman membawa peti jenazah pasien suspect virus corona atau Covid-19 di TPU Tegal Alur, Jakarta Barat, Kamis (26/3/2020).

Prosesi pemakaman ini pun membuat pilu dan sedih keluarga pasien virus corona.

Hal ini dialami oleh Eva Rahmi Salma saat melepas jenazah ibunya ke pemakaman.

Ia pun secara langsung hadir.

Baca Juga: Perang Melawan Virus Corona Belum Usai, Gelombang Kedua Virus Mulai Menghantam China

Tak hanya kehilangan sosok ibu pada Kamis (19/3/2020) lalu, rasa sedih juga datang ketika pemakaman ibunda yang tak bisa dihadiri oleh orang-orang terdekat.

Tak ada saudara, teman, rekan kerja, lantunan dzikir dan shalawat yang menyertai kepergian sang mama.

Hal ini dikarenakan virus ini tetap hidup berhari-hari meski inangnya telah meninggal dunia.

"(Anggota keluarga lain) sempat saya larang (hadir di pemakaman) karena memang ini kan potensinya besar untuk terpapar ya. Jadi saya tidak mau menanggung resiko karena saya merasa bertanggung jawab kalau ada salah satu orang yang terpapar," kata Eva yang dikutip dari Kompas.com.

Baca Juga: Waspada Penyebaran Corona, Tanah Abang, Pasar Tekstil Terbesar se-Asia Tenggara Putuskan Tutup Hingga 5 April 2020

Meski hanya dihadiri oleh Eva, suami dan adik terkecilnya, rasa khawatir itu masih belum hilang setelah melihat lima petugas yang membantu proses pemakaman.

Mereka hanya berbekal masker, sarung tangan dan cangkul saat menguburkan peti jenazah mama tercinta.

"Saya pikir akan ada petugas yang pakai baju APD (alat pelindung diri). Tapi ternyata enggak. Pas sampai sana, pas sampai di kuburan itu hanya itu aja, sopir sama asistennya. Terus dikubur dengan tukang gali kubur dengan baju yang apa adanya," ujar Eva.

Editor : Wiken

Latest