Dengan jumlah sperma yang lebih banyak, sehat, dan maksimal setiap mililiternya, diharapkan kecenderungan untuk memperoleh anak laki-laki akan lebih tinggi.
Puasa ini juga bertujuan untuk menghindari tertinggalnya sperma X (pembawa sifat perempuan) di sekitar rahim dari hubungan intim yang dilakukan beberapa hari sebelum masa ovulasi.
Apabila ada sperma X yang tertinggal di dalam rahim dan saat itu terjadi ovulasi, maka sperma langsung dapat membuahi sel telur serta anak yang akan lahir adalah perempuan.
Jadi, bila dilakukan puasa hubungan intim beberapa hari (misalnya lima hari) sebelum masa ovulasi, maka sperma Y memiliki peluang besar untuk membuahi sel telur.
Selain itu, usahakan untuk pemanasan lebih lama
Tujuannya adalah agar istri mencapai orgasme saat pemanasan.
Misalnya dengan memberikan belaian dan sentuhan-sentuhan langsung di bagian sensitif wanita yang paling mudah terangsang sehingga mencapai klimaks tanpa harus berhubungan intim.
Setelah wanita mencapai klimaks, sang suami melakukan hubungan intim normal, seperti hubungan intim biasa hingga mencapai klimaks.
Ketika seorang wanita mencapai orgasme, kelenjar dalam miss V menghasilkan cairan yang sifatnya basa.
Kondisi ini membuat sperma Y (pembawa sifat laki-laki) lebih cepat mencapai dan menembus dinding sel telur sehingga anak yang akan lahir dari hubungan intim seperti ini kemungkinan 70% akan laki-laki.