Follow Us

Saatnya Peduli Tubuhmu Saat Berolahraga, Kenali 7 Cara agar Terhindar dari Kematian Mendadak

K. Tatik Wardayati, Alfa - Jumat, 06 Maret 2020 | 10:35
Ilustrasi lari.
Tirachard - pexels.com

Ilustrasi lari.

WIKEN.ID - Salah satu penyebab kematian mendadak pada atlet adalah berhentinya kerja jantung secara tiba-tiba.

Kejadian tersebut dipicu oleh olahraga dengan intensitas tinggi yang dilakukan dalam waktu lama.

Dokter konsultan jantung dan elektrofisiologis Jeremy Chow menjelaskan, ada beberapa faktor risiko yang menyebabkan seseorang bisa mengalami kematian jantung mendadak atau sudden cardiac death (SCD) seperti Kelainan jantung kongenital.

Di tahun 2011, Wes Leonard dari Michigan, bintang bola basket sekolah menengah berusia 16 tahun pingsan dan meninggal setelah memenangkan timnya.

Dua hari kemudian, pemain rugby Colorado, Matthew Hammerdorfer, 17, meninggal setelah sebuah bola mengenai dadanya.

Otopsi mengungkapkan bahwa kedua anak laki-laki itu meninggal karena komplikasi jantung yang membesar.

Perkiraan henti jantung tidak hanya mencakup kematian yang berhubungan dengan penyakit jantung, tetapi juga kematian akibat tenggelam dan trauma lain serta yang disebabkan oleh sindrom kematian bayi mendadak dan yang terkait dengan penyebab pernapasan.

Baca Juga: Bukannya Sedih Dimadu, Istri Pertama Justru Antar Suami Kawin Lagi, Keduanya Mesra Cium Pipi Mempelai Pria

Baca Juga: Selain Ashraf Sinclair, 5 Artis Indonesia Meninggal karena Serangan Jantung, Termuda Umur 22 Tahun

Jumlah anak yang mengalami kematian mendadak selama kegiatan olahraga diperkirakan kurang dari 750 setiap tahun.

Tetapi pada atlet muda, lebih dari setengah kematian mendadak disebabkan oleh penyakit jantung yang mendasarinya, menurut sebuah penelitian di jurnal Circulation.

Editor : Alfa

Latest