Namun, ketika ia menyebut baru saja mengunjungi Taiwan dia disarankan untuk pergi ke pusat konsultasi Covid-19.
Setelah sampai di tempat tersebut, disebutkan orang yang baru mengunjungi Taiwan tidak memenuhi syarat untuk dilakukan tes.
Ia pun kemudian ditolak oleh lebih dari 2 rumah sakit lain yang dikunjungi dengan alasan tidak adanya fasilitas yang memadai.
Akhirnya, ia menemui dokter di rumah sakit umum untuk melakukan rontgen paru-paru. Barulah hasilnya diketahui bahwa semuanya baik-baik saja.
Pengalaman lain dialami oleh seorang karyawan pabrik berusia 29 di Tokyo.
Ia mendatangi pusat konsultasi virus corona setelah mengalami demam tinggi hingga 39 derajat pada 12 Februari lalu.
Ia juga merasa lesu dan mengalami diare.
Ditambah lagi sebelumnya ia memiliki kontak dengan orang yang baru saja berkunjung ke Wuhan, China, pusat persebaran virus.
Namun, ia diminta untuk mengunjungi rumah sakit, karena dinilai tidak terlibat kontak intens dengan seseorang yang memiliki riwayat perjalanan ke Wuhan tersebut.
Saat mengunjungi rumah sakit di Tokyo, ia kembali ditolak.