Dilansir dari Nepalinewsupdate24.com, Wu Ya Ling merupakan salah satu dari ribuan perawat yang rela meninggalkan keluarganya untuk berjuang membasmi virus corona.
Wu Ya Ling ditempatkan di rumah sakit Huoshenshan, rumah sakit khusus yang dibangun dalam 10 hari karena meledaknya jumlah pasien virus corona di rumah sakit umum.
Saat jumlah pasien terus berdatangan, para petugas medis dituntut untuk kuat secara fisik maupun mental.
Mereka harus bekerja melebihi batas jam kerja normal.
Bahkan banyak di antara mereka yang kekurangan tidur dan tidak sempat makan karena terlalu sibuk bekerja.
Pada suatu hari saat dirinya sedang bertugas, Wu Ya Ling menerima video call dari rumahnya.
Dalam video call tersebut, ia mendapatkan kabar bahwa ibunya meninggal dunia.
Sontak ia pun langsung menangis di tempat dengan masker yang masih ia kenakan.
Meski mendapatkan kabar duka, Wu Ya Ling tidak dapat memberikan penghormatan terakhir pada ibunya.
Lantaran, ia harus tetap bertugas di rumah sakit.