Dokter menyarankannya segera operasi caesar. Raka akhirnya lahir prematur, sedangkan Vebby mesti masuk ICU usai melahirkan.
Tak sampai sepekan Vebby dirawat, ia kemudian diperbolehkan pulang.
Namun, bayi Raka yang ketika lahir bobotnya belum tembus 2 kilogram mesti menjalani masa perawatan di RS Budi Asih selama 22 hari.
Tanggal 24 Januari 2020, Raka akhirnya diizinkan meninggalkan rumah sakit pulang, namun harus rutin diperiksa ke dokter.
Ketika mulai menjalani pemeriksaan rutin, bayi mungil itu kemudian didiagnosis punya kelainan ritme jantung pada 5 Februari 2020.
Setelah sempat dibawa ke poli jantung untuk diberi obat, Raka tetap bisa terlelap di rumah.
Pada 17 Februari 2020, bobot Raka turun 2 ons dari 2,3 kilogram, meskipun tampak sehat sebelum-sebelumnya.
"Selang satu jam itu bayi saya sudah mulai sesak napas, bibirnya mulai kelihatan pucat, matanya sudah ke atas. Saya buru-buru minta suami saya antar ke rumah sakit," ujar Vebby.
Keduanya pun segera menuju ke RS Budi Asih, Jakarta Timur, untuk memeriksakan Raka yang terlihat kian lemah.
Tak berhenti rapalan doa meluncur dari mulut pasangan suami-istri itu.