WIKEN.ID -Prank memang akhir-akhir ini kerap dijadikan konten oleh para YouTuber.
Herannya, konten semacam itu sangat laris banget.
Prank dalam bahasa Inggris ternyata berarti lelucon atau gurauan.
Biasanya konten yang disajikan berupa sesuatu yang bohongan tapi disetting serius dengan tujuan bikin si korban shock dan drop.
Kalau sudah tercapai tujuannya, beramai-ramai mereka akan terpingkal-pingkal mentertawakan korban yang kadang sudah mewek bahkan sampai pingsan.
Baca Juga: Lama Tidak Terdengar Kabarnya di Dunia Hiburan, Ternyata Artis Ini Fokus Jualan Kasur
Pelaku prank seperti tidak merasa bersalah dan merasa senang.
Tindakan prank sebenarnya dilakukan atas dasar jahil dan hiburan bagi orang yang melakukan dan juga korbannya.
Namun, apa jadinya jika prank yang tujuannya hanya jail menyebabkan korban tewas saat di prank.
Walaupun sebenarnya tidak ada niatan buruk, apalagi menimbulkan korban, kejadian ini terjadi di underpass Kaluruhan Kulur, Kapanewon Temon, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Dua pelajar tewas, sementara 1 lainnya sempat kritis setelah tenggelam di underpass.
Korban tewas tersebut bernama Tegar Qurahman (15), warga Dusun Menggunan, Desa Tawangsari, Kecamatan Temon, dan Rian Haryanto (15), warga Dusun Kopoh, Desa Sogan, Kecamatan Wates.
Peristiwa mengerikan itu terjadi ketika rekan-rekannya berniat untuk memberikan surprise pada hari ulang tahun Rian.
Dilansir dari Kompas.com, berikut ini terdapat beberapa fakta dari kejadian prank yang berujung maut tersebut.
1. Bermula dari prang ulang tahun
Tenggelamnya dua orang pelajar yang terjadi di Kabupaten Kulon Progo itu bermula dari rencana beberapa teman korban yang akan memberikan kejutan ulang tahun.
Dilansir dari TribunJogja, Kapolses Temon Kompol Setyo Hery P mengatakan, ada sekitar enam orang yakni, Tegar, Yoga, Angga, Ramli, Tyas, dan Vita berada di lokasi terlebih dahulu.
Kemudian sang korban, Rian dipanggil untuk datang ke lokasi.
Setiba dilokasi, diduga ada rekannya yang bercanda secara berlebihan, dan mengakibatkan Rian tercebur ke dalam genangan air underpass Kulur.
"Bercanda boleh, tapi harus mengingat kemampuan, apakah punya kemampuan menyelamatkan diri atau bisa menyelamatkan orang lain," kata Setyo.
2. Korban tercebur dan tengelam
Melihat Rian tak bisa berenang, Tegar teman korban langsung terjun ke genangan air untuk melakukan pertolongan.
Setelah Tegar juga kesulitan menolong Rian, kemudian rekan lainnya pun ikut terjun membantu.
"Karena tidak kuat, kemudian Yoga, Ramli, dan Angga menyusul untuk menolong. Sehingga di dalam kolam ini ada lima orang, sementara yang perempuan di atas," terang Setyo.
Upaya pertolongan tersebut tetap gagal.
Karena tak mampu lakukan evakuasi, Yoga menepi dan rekan perempuan lainnya mencari bantuan pertolongan.
Akibat kejadian itu, Rian dan Tegar dinyatakan tewas, sedangkan Ramli selamat setelah kritis di RSUD Wates.
3. Keluarga siapkan pesta ulang tahun
Sebelum kejadian naas terjadi, keluarga Rian ternyata sudah menyiapkan tumpeng untuk perayaan ulang tahunnya.
Kerabat korban, Riyanto berujar, bahwa keluarga akan mengadakan peryaan ulang tahun dirumah.
Namun, Rian pilih pergi dengan temannya untuk merayakan ulang tahun di kawasan underpass Kulur itu.
Saat kejadian tersebut, Rian sempat dilarikan ke rumah sakit.
Namun sayang, nyawanya tidak berhasil di selamatkan.
"Selanjutnya kami bawa pulang ke rumah. Iya, alamat rumah di Sogan," kata Riyanto.
4. Underpass Kulur beberapa kali memakan korban
Underpass yang berlokasi di Desa Kulur, Kecamatan Temon, Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta, tersebut memiliki lebar sekitar 6 meter dan tinggi sekitar 4,5 meter.
Saat musim hujan tiba, undepass Kulur memang kerap jadi langganan banjir.
Bahkan, saat genangannya penuh, kedalamannya bisa mencapai 4 meter, hal itu dikarenakan permukaannya berbentuk cekung.
Akibat dari banjir itu, perlintasan tersebut nyaris tidak berfungsi.
Kepala Desa Kulur Adi Nugraha mendesak pemerintah untuk segera melakukan perbaikan sebelum kembali memakan korban jiwa.
Pasalnya, sebelum Rian dan Tegar tewas, underpass Kulur juga pernah memakan korban jiwa yang mengakibatkan seorang lansia tenggelam di genangannya.
"Harus berapa banyak lagi korban di underpass ini? Saya sudah pernah menyampaikan berulang kali karena underpass tidak berfungsi ini," kata Adi via telepon, Minggu (23/2/2020). (*)