WIKEN.ID-Nama Raditya Dika di industi hiburan tanah air memang sudah tak diragukan lagi.
Karirnya terbilang sukses sebagai komika, youtuber, aktor bahkan produser film.
Sudah terjun ke dunia Youtube sejak beberapa tahun yang lalu, Raditya Dika kerap kali membuat video-video yang menghibur di channelnya.
Seperti paranormal experience yang selalu ditunggu oleh para penggemarnya, video kesehariannya dengan sang anak, Alinea Ava Nasution, perang makanan dan lainnya.
Selain itu, Raditya Dika juga kerap mengundang bintang tamu yang menceritakan mengenai kisah suksesnya.
Dalam salah satu videonya yang diunggah pada Rabu (12/2/2020), berjudul “Teman Kuliah Jadi Pengusaha Sukses! Ini Rahasianya..”, ia bersama Pandu Winoto mewawancarai salah satu teman kuliah Radit.
Wika, teman kuliah Radit semasa di Australia kini sukses menjadi pengusaha gerai ayang goreng.
Bahkan ia sudah memiliki 200 lebih cabang.
Baca Juga: Diberi Kejutan Saat Bermain Challenge Berbisik, Ammar Zoni : Alhamdulillah Gue Akan Jadi Bapak
Radit dan Pandu bertanya mengenai kisah suksesnya sambil menikmati ayam goreng.
Namun ternyata ada kisah lucu ketika mereka kuliah di Australia.
Berawal dari Pandu Winoto bertanya apakah ada mahasiswa demo di Australia.
“Pernah ikut demo gak waktu kuliah di Australia?” tanya Pandu.
“Ikut demo? Emang di Australia ada demo?” tanya Radit.
“Emang gak ada?”
“Gak ada waktu itu ya,”
“Gak ada sih, cuma kita di demo sama restoran Jepang tuh.
Ada restoran Jepang kita sering banget kesana biasanya nasi itu nambah gratis men, saking seringnya si Radit kesana abangnya sampai hapal dan semenjak itu dibikin peraturan nambah nasi bayar,” ungkap Wika.
“Gara-gara bang Radit,” kata Pandu sambil tertawa.
“Dan gue kena juga tau gak, jadi dia ngapalin gue juga, ketika gua mesennya gak sama dia, gua nambah nasi suruh nambah men 50 sen.
Sial nih gara-gara si Radit,” tambah Wika.
Meluruskan cerita tersebut, Radit akhirnya menceritakan bahwa ada restoran Jepang di Adelaide dan ia sangat suka dengan makanan disana.
“Chicken teriyakinya enak banget kan, makanlah gue disitu, ya namanya juga hemat-hemat kan jadi gua kalau makan ayamnya itu paling habis dua potong tapi nasinya udah habis duluan.
Padahal ayamnya tuh kaya empat lima potong kan, abis itu gua minta tambah nasi supaya tambah kenyang gitu, makan lagi.
Karena nasinya gratis, gua minta-minta mulu.
Jadi kadang nasinya habis gua minta lagi, bisa dua tiga kali gua nambah, minta lagi dong minta lagi.
Terus suatu hari gua makan disana tiba-tiba tulisan gede banget, nambah nasi 50 sen, malu banget gua.
Gua kaya, anjir,” cerita Radit.
“Itu restoran bikin gratisin nasi, dia ga berpikir bakal ada orang yang nambah terus,” sahut Pandu.
“Karena dia tidak berpikir ada orang yang se-opportunis gua, orang sekurang ajar gua.
Dia pikir orang sopan-sopan sampai dia bertemu gua.
Udah gitu gua menghasut temen-temen, disini bisa nambah nasi loh, gitu,” tambah Radit yang dibenarkan oleh Wika.(*)