"Sekarang anaknya masih keliling, kerja (menjadi) sales," ujar Mukaromah.
Meski telah bekerja, perjuangan Ponari selepas tidak menjadi dukun cilik sungguh panjang.
Salah satunya, dia terpaksa harus mengulang lagi pendidikan di kelas VI karena tidak ikut ujian nasional.
Pasalnya, saat ujian, Ponari malah tidak ikut.
"Kami dan keluarga berusaha membujuk. Namun, Ponari bergeming. Alhamdulillah, mulai tahun ajaran baru ini, Ponari mau sekolah lagi, meski harus mengulang kelas VI," kata Misbahul Misbahul Huda, Kepala SDN II Balongsari, yang dikutip dari Kompas.com.
Statusnya sebagai dukun cilik memang mengubah hidup Ponari.
Setelah secara ekonomi keluarganya naik drastis dari hasil pengobatan Ponari, bocah "ajaib" itu justru enggan ke sekolah, hingga akhirnya tidak mengikuti ujian nasional.
Ponari memang malas belajar dan juga lebih sering bermain-main daripada pergi ke sekolah.
Untungnya, Ponari masih punya niat bersekolah.
Saat kali pertama masuk sekolah, dukun yang pernah kondang pada 2009 itu ikut bersih-bersih sekolah dan lingkungan, Senin (9/7/2012).