Direktur klinis, Cheyne Flanagan, mengatakan kepada Reuters. kami memiliki tim-tim dalam daftar untuk membantu jika ada yang bermasalah dan mereka tersedia dalam 24 jam sehari.
Ekologis, Mark Graham, mengatakan kepada parlemen Australia awal bulan ini bahwa koala benar-benar tidak memiliki kapasitas untuk bergerak cukup cepat untuk melarikan diri ketika api menyebar.
Ia menambahkan, kebakaran telah begitu cepat menyebar sehingga ada banyak kematian hewan di pepohonan.
Baca Juga: Lebih dari 2.000 Koala Mati Setelah Kebakaran Hebat yang Melanda Negara di Belahan Selatan
Ditambah sekarang ada area yang begitu luas yang masih terbakar sehingga mungkin tidak akan pernah menemukan mayat-mayat.
“Kami telah kehilangan begitu banyak habitat koala yang sudah dikenal sehingga saya pikir kami dapat mengatakan tanpa keraguan akan ada penurunan populasi koala yang sedang berlangsung sejak saat ini,” ucap Mark.
Para pencinta lingkungan kini menyerukan agar koala direklasifikasi sebagai terancam punah dari status mereka saat ini sebagai rentan.
Hutan semak Australia adalah rumah bagi beragam fauna asli, termasuk kanguru, koala, walabi, possum, wombat, dan echidna.
Tracy Burgess, seorang sukarelawan di Layanan Informasi, Penyelamatan dan Pendidikan Margasatwa Australia (WIRES), mengatakan sangat mengkhawatirkan bahwa penyelamat tidak menerima sebanyak mungkin pasien hewan seperti yang mereka harapkan.
"Kami tidak mendapatkan banyak hewan yang dirawat," kata Burgess kepada Reuters saat ia memegang possum brushtail yang terluka.