Follow Us

Inilah Pihak-pihak yang Merasa Lega Direktur Utama Garuda Indonesia Dicopot, Rugikan Negara Hingga Rp 1,5 Miliar

Alfa - Sabtu, 07 Desember 2019 | 16:00
Potret Ari Askhara mengenakan seragam resmi PT Garuda Indonesia
tribunnews.com

Potret Ari Askhara mengenakan seragam resmi PT Garuda Indonesia

WIKEN.ID - Menteri BUMN Erick Thohir memecat Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Ari Askhara pasca terungkapnya upaya penyelundupan onderdil Harley Davidson dan sepeda Brompton.

Terungkapnya kasus tersebut bermula ketika Petugas Bea dan Cukai menemukan onderdil motor Harley Davidson dan sepeda Brompton ilegal di hanggar PT Garuda Maintenance Facility (GMF)Menurut Menteri BUMN Erick Thohir, pembelian komponen Harley-Davidson tersebut merupakan pesanan Ari Askhara melalui pegawainya.

Pembelian dilakukan pada April 2019 dan proses transfer dari Jakarta dilakukan melalui rekening pribadi Finance Manager Garuda yang berada di Amsterdam, Belanda.

Baca Juga: Diduga Jadi Selingkuhan Direktur Utama Garuda Indonesia, Sosoknya Terkuak Melalui Foto Operasi Plastik, Biaya yang Dikeluarkan Jumlahnya Tak Main-main!

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memaparkan berdasarkan hasil pemeriksaan 18 kotak yang ditemukan dalam lambung pesawat baru Garuda Indonesia tipe Airbus A330-900 NEO, motor Harley Davidson tahun 1972 tersebut seharga Rp 800 jutaan.

Adapun untuk sepeda Brompton diperkirakan seharga Rp 50 juta hingga Rp 60 juta per unit.

"Dengan demikian, total kerugian negara potensinya adalah Rp 532 juta hingga Rp 1,5 miliar," ujar dia ketika melakukan keterangan perss di Jakarta, Kamis (5/12/2019).

Keputusan Menteri BUMN Erick Thohir memecat Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Ari Askhara didukung oleh semua pihak.

Baca Juga: Direktur Garuda Indonesia Dipecat, Karyawan Gembira Hingga Kirim Karangan Bunga, Kalimatnya Pun Ada yang Kocak

Bahkan mereka lega arogansi Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Ari Askhara telah berakhir.

Beberapa pihak itu adalah di antaranya pihak karyawan Garuda Indonesia.

Editor : Alfa

Latest