Penemuan kembali tikus-rusa telah membangkitkan harapan bahwa spesies lain yang dianggap hilang oleh ilmu pengetahuan dapat kembali ditemukan di alam liar.
“Aspek kunci untuk survei di masa depan untuk spesies yang hilang akan bekerja dengan masyarakat lokal, seperti yang kami lakukan untuk proyek tikus-rusa ini, untuk membantu memandu upaya survei di lapangan,” kata Tilker.
Memasukkan pengetahuan ekologi kapada masyarakat lokal ini sangat penting dan strategi ini dapat terbukti berhasil untuk spesies lain di bagian lain dunia.
Menanggapi temuan itu, Prof. James Watson dari Pusat Keanekaragaman Hayati di Universitas Queensland mengatakan populasi tikus-rusa ini memiliki peluang untuk pulih dari status terancam punah.
"Hewan ini bisa berkembang biak dengan cepat. Jadi kabar baiknya, jika kita bisa mengendalikan habitat dan kegiatan berburu, maka populasinya bisa tumbuh kembali," jelasnya.
(Mega Khaerani)