WIKEN.ID - Pemulihan spesies burung langka yang hampir punah dalam lima dekade lalu kini digembar-gemborkan sebagai kisah sukses konservasi.
Warbler Kirtland (Setophaga kirtlandii), yang juga dikenal sebagai jack pine warbler, merupakan burung penyanyi kecil yang bersarang hanya di hutan pinus muda di Michigan utara, Wisconsin dan Ontario, tidak pernah benar-benar dianggap sebagai spesies yang berlimpah.
Selama sensus pertama burung ini pada tahun 1951, birders and researchers menghitung 432 jantan bernyanyi (proksi kasar dari jumlah pasangan yang berkembang biak).
Satu dekade kemudian, jumlahnya naik menjadi 502 laki-laki bernyanyi.
Baca Juga: Temukan Burung Terjebak di dalam Rumah, Anjing Ini Justru Lakukan Hal Tak Terduga
Akan tetapi, sensus ketiga pada tahun 1971 mengungkapkan kehancuran populasi.
Dilansir dari mongabay.com, para peneliti menghitung hanya 203 laki-laki yang bernyanyi, angka yang memperlihatkan sedikit penurunan dan kenaikan berikutnya, tetapi tetap rendah sepanjang tahun 1970-an dan 1980-an.
Akibatnya, sang warbler, yang dikenal karena tenggorokan, dada, dan perutnya yang kuning serta kepala dan punggung berwarna biru keabu-abuan, menjadi salah satu spesies pertama yang terdaftar di bawah Endangered Species Act (ESA) AS.
Namun berkat tindakan konservasi selama puluhan tahun, burung itu sekarang berkembang, kata Fish and Wildlife Service (USFWS) A.S.
Ada lebih dari 2.300 burung jantan bernyanyi (atau pasangan pengembangbiakan) dari warbler sesuai perkiraan terbaru.
Karena pemulihannya, spesies ini telah dihapus dari daftar spesies langka yang ada di daftar federal.
"Penghapusan Warbler Kirtland adalah alasan untuk perayaan dan bukti bahwa Undang-Undang Spesies Terancam Punah bekerja," Shawn Graff, wakil presiden program Great Lakes American Bird Conservancy (ABC).