WIKEN.ID- Pernikahan pasangan artis senior Mark Sungkar dan Fanny Bauty kandas pada 2010.
Kandasnya hubungan rumah tangga keduanya sempat disayangkan banyak pihak.
Pasalnya orangtua dari artis Zaskia Sungkar dan Shireen Sungkar ini terbilang jauh dari gosip miring.
Mereka juga sudah menikah sejak tahun 1988.
Beberapa tahun kemudian, Fanny Bauty melabuhkan hatinya pada pria asal Belanda.
Sementara Mark Sungkar sudah lebih dulu menikah dengan wanita muda bernama Santi Asoka Mala.
Keduanya resmi menikah pada tahun 2014.
Pada awalnya, pasangan ini sepakat untuk menutupi pernikahan mereka.
Namun kabar pernikahan ini akhirnya tercium oleh media.
Usia Santi jauh lebih muda 45 tahun dari Mark.
Bahkan Santi lebih muda dibandingkan dengan dua anak perempuan Mark dan Fanny.
Namun, mereka tetap bisa menjaga keharmonisan rumah tangga,
Santi juga terlihat akrab dengan anak-anak Mark dan mantan istri Mark.
Di berbagai kesempatan, Santi dan Mark juga tak sungkan membagikan momen kebersamaannya bersama anak-anak, menantu dan mantan istri dari suaminya.
Beberapa kali pasangan ini juga membagikan momen kebersamaannya di kediaman mereka di Cisarua, Jawa Barat.
Rumah yang berada di daerah Cisarua, Jawa Barat ini terlihat sangat asri.
Rumah dengan tampilan fasad asimetris ini menggunakan material bata ekspos dan dominan cat putih.
Pada halaman depan rumah juga terdapat banyak pohon-pohon yang ditanam sendiri oleh Mark Sungkar, karena ia memang suka berkebun.
Bagian dapur rumah ini juga masih didominasi oleh material bata pada bagian dindingnya.
Dapur ini juga dilengkapikitchen setmaterial kayu dengan warna coklat.
Dapur ini juga dipadati dengan barang-barang seperti microwave, peralatan dapur serta laci yang dipenuhi makanan dan minuman.
Area dapur juga dekat dengan tangga yang menghubungkan antar lantai.
Dekat dapur, terdapat ruang makan.
Ruang makan ini sangat sederhana dengan meja dan kursi makan berwarna senada yaitu coklat.
Ruangan ini juga sangat simpel karena tidak terdapat banyak furnitur di dalamnya.
Tangga di rumah ini berbentuk spiral yang memutar dengan pegangan tangga yang terbuat dari kayu.
Dinding sepanjang area tangga dihiasi dengan beragam batu alam sebagai material penyusunnya.
Untuk membuat cahaya masuk sebagai pencahayaan alami, pada area tangga juga ditambahkan jendela.
Berada di Cisarua, area rumah ini memang sangat cocok digunakan untuk berkebun.
Hal inilah yang dilakukan oleh Mark Sungkar.
Ia suka berkebun baik buah maupun sayur, seperti salah satu sudut teras rumahnya ini yang terdapat beberapa pot jeruk.
Dari sudut ini pula kita bisa melihat pemandangan dari ketinggian.
Ruang keluarga rumaH Mark Sungkar juga digunakan sebagai ruang menonton TV.
Ruangan ini juga ditutupi karpet untuk menambah hangatnya ruang keluarga.
Bagian belakang rumah Mark Sungkar merupakan area kebun yang ditanam berbagai macam sayuran dan buah.
Tanaman-tanaman ini ditanam dengan menggunakan teknik aquaponic yang memang cocok untuk bercocok tanam di lahan yang sempit.
Itulah rumah dari Mark Sungkar dan istri, Santi Asoka Mala.(*)