Penduduk setempat yang menyaksikan beberapa jam kejadian tragis itu mengatakan Kanakota melakukan tiga perjalanan dalam satu hari setelah parade yang melelahkan malam sebelumnya.
Saat akan perjalanan yang keempat, yang terjadi pada 16 Oktober, ia menolak untuk pindah.
Para turis dikawal keluar dari kursi, lalu Kanakota berbaring dan dengan sedih tidak pernah bangun.
Investigasi telah diluncurkan dan sementara tidak ada penyebab resmi kematian, para pegiat mengatakan gajah itu mati karena kelelahan.
Di alam liar, gajah Asia hidup sampai usia rata-rata 60 tahun.
Kematian itu muncul ketika rekaman yang memilukan muncul dari gajah-gajah yang membawa turis naik-turun di jalan-jalan Sigirya yang merupakan rute reguler Kanakota.
Baca Juga: Pro Kontra Perdagangan Gading Gajah, Upaya Konservasi Terhadap Kepunahan Hatitat
Kaki mereka dirantai dan pegiat kesejahteraan hewan mengatakan telapak kaki mereka sering lelah dengan berjalan di jalan yang kasar.
Menurut para ahli, keluarga atau pasangan akan duduk telentang di kursi yang menyebabkan kerusakan tulang belakang gajah.