WIKEN.ID - Kisah inspirasi bisa datang dari siapa saja, termasuk salah satunya pesepak bola.
Tahun 2018 merupakan tahun yang cemerlang bagi Luka Modric, gelandang tengah Kroasia.
Ia berhasil meraih kesuksesannya dalam dunia sepak bola, bahkan ia mengalahkan Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi.
Luka Modric dinobatkan sebagai The Bets FIFA Men's Player dalam ajang penghargaan The Best FIFA Awards.
Dengan dinobatkannya Luka Modric, ia berhasil mengukir prestasi dengan menggeser duopoli Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi.
Luka Modrid bersaing bersama beberapa kandidat lainnya seperti Salah, Antoine Griezmann, Eden Hazard, Mbappe, Haryy Kane, Kevin De Bruyne, dan Raphael Varane.
Luka Modric mendapatkan dukungan sebanyak 29,05 persen mengalahkan Ronaldo yang hanya meraih 19,08 persen.
Prestasi tersebut pantas didapatkan Modric apalagi setelah penampilan menawanya saat membawa Kroasia melaju ke final Piala Dunia 2018 lalu.
Kroasia memang kalah di final tapi aksi brilian Modric membuat kagum penikmat bola.
Di balik kehebatan Modric, ternyata ia mengalami masa kecil yang begitu menderita.
Ia menghabiskan masa kecil di rumah kakeknya di Kroasia.
Sejak kecil Modric tinggal bersama kakeknya di sebuah rumah kecil berlatar bukit-bukit.
Rumah tersebut tersembunyi di lipatan pegunungan Velebit, dengan tetangga terdekat beberapa kilometer jauhnya.
Ia harus tinggal bersama kakeknya karena ayah dan ibunya bekerja mencari nafkah.
Di rumah kakeknya itulah Modric menghabiskan masa kecil sebelum kejadian menyedihkan membuatnya harus pindah dari rumah tersebut.
Rumah kakek Modric ini dibakar oleh tentara Serbia dan membuat Modric bersama kakak perempuannya harus menjadi pengungsi.
Keluarga Modric akhirnya mengungsi ke Zadar.
Kini rumah masa kecil Modric masih ada meski tinggal sisa-sisa bangunannya saja.
Pepohonan sekarang tumbuh di dalam reruntuhan tanpa atap tempat Modric menghabiskan sebagian masa kecilnya. (*)