Saat berada di dalam tubuh, akrilamida diubah menjadi senyawa lain yakni glikidamid yang bisa mengikat DNA dan menyebabkan mutasi.
Penelitian pada hewan menunjukkan bahwa akrilamida bisa menyebabkan kanker.
Namun dampaknya pada manusia belum diketahui dengan pasti.
"Meskipun bukti dari penelitian pada hewan menunjukkan bahwa akrilamida dalam makanan dapat dikaitkan dengan kanker, hubungan ini tidak jelas dan konsisten pada manusia," kata Emma Shields, Peneliti dari Cancer Research UK yang dikutip dari Kompas.com.
Namun, ia menyarankan agar masyarakat mengurangi makanan-makanan dengan kandungan berkalori inggi seperti kentang, keripik dan biskuit, yang merupakan sumber utama akrilamida.
Apalagi jika seseorang yang gemar onsumsi kentang goreng juga merupkan seorang perokok, maupun peminum alkohol dan cenderung memiliki gaya hidup yang tidak sehat.
Mengurangi risiko kentang supaya tidak sebabkan kanker Emma menyarankan agar saat menggoreng, atau memanggang kentang agar tidak sampai berwarna kuning pekat, akan tetapi cukup berwarna kuning ringan.
Untuk kamu yang menyukai kentang panggang maupun yang digoreng hingga berwarna gelap, maka sebaiknya tidak mengkonsumsi makanan tersebut terlalu sering.
Untuk mengurangi risiko bahaya dari kentang yang dimasak maka sebaiknya jangan simpan kentang mentah di dalam lemari es.
Saat suhu rendah, enzim invertase memecah sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa yang bisa membentuk akrilamida saat kentang dimasak.