Menjelang malam hari, sekitar pukul 19.00 WIB, petugas dari Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Sumatera Utara (BBKSDA Sumut) mengevakuasi satwa ini ke lembaga konservasi Taman Hewan Pematang Siantar.
Dikutip dari Mongabay.co.id, Kepala BBKSDA Sumut, Hotmauli Sianturi menjelaskan, informasi keberadaan tapir yang masuk ke perkebunan sawit diterima oleh Bidang Konservasi Wilayah II Pematang Siantar dari petugas tenaga pengamanan hutan lain (TPHL) Resort Suaka Marga Satwa Dolok Surungan I.
“Tindakan tim di lapangan, mengecek lokasi dan menemukan tapir terjebak di kubangan dan sudah diikat warga agar tidak kabur. Tim meminta warga yang makin banyak berdatangan tak melukai ataupun membunuh satwa tapir,” katanya.
Untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan dan kurangnya alat yang ada, tim berkoodinasi dengan Taman Hewan Pematang Siantar untuk membantu mengevakuasi stawa betina yang diperkirakan berumur tujuh tahun.
“Satwa Tapir dititip sementara di Taman Hewan Pematang Siantar untuk pemulihan kondisi dan perawatan, sebelum lepas liar,” katanya.
Setelah pemeriksaan dilakukan, terdapat luka di beberapa bagian tubuh tapir, seperti luka di leher bekas jeratan tali dan punggung belakang.
Selain itu, selama masa perawatan, terlihat tanda-tanda bahwa tapir tersebut sedang hamil.
Hasilnya, USG dokter menyatakan usia kehamilannya memasuki usia sekitar tiga atau emapat bulan.
Dengan mempertimbangan keadaan itu, BBKSDA memutuskan tapir tersebut akan tetap dirawat di Taman Hewan Pematang Siantar. (*) (Mega)