Selain spanduk tuntutan yang berisi tulisan menggelitik sekaligus mengundang perhatian, ada juga postingan lucu warganet yang mengomentari soal ketahanan make up ketika demo.
Pemilik akun @badgaIdidi melaui Twitternya membagikan utas tentang ketahanan makeup yang dia kenakan saat aksi demo.
Ia menyebutkan beberapa merk makeup yang ia kenakan sekaligus menjelaskan ketahanan satu per satu.
Pertama, dia me-review ketahanan foundation yang dikenakanannya.
Menurutnya, merek tersebut bagus dikenakanan dalam waktu cukup lama. "Maybelline superstar foundation sebagus itu gengs. Demo dari pagi sampe sore, base makeup masih flawless, full coverage dan ga berat. Minyakan dikit sih tapi wajar karena panas. Very recommended buat demo," tulisnya.
Tak hanya foundation, ia juga menjabarkan ketahanan produk makeup lain mulai dari eyeliner, pensil alis, blush on, highlighter, mascara hingga lipstik.
Baca Juga: Model Iklan Sampo Hingga Jamu Kuat, 6 Artis Ini Salah Satunya Banting Setir Jadi Pendakwah Sampai Pengusaha Hotel Mewah"Tadi lipstik pake Emina lip cream shade pumpkin spice. Sengaja pake warna nude biar terlihat pucat pasi agar dpr nya merasa iba... Huft ini lipstik bikin bibir kering kerontang ngelopek2 padahal dah pake lipbalm. Cocok untuk cosplay orang sakit, sayang dpr nya ga peduli. Wkwk," tambahnya.Postingan tersebut menyita perhatian warganet dengan 26 ribu retweet dan 31 ribu likes.
Ada-ada saja ya, Wikeners (*)
Demo mahasiswa yang berlangsung di depan Gedung DPR sejak tadi pagi pecah dan ricuh, Selasa (24/9/2019). Suasana tidak kondusif terjadi sejak sore hari. Kericuhan bermula ketika sekumpulan mahasiswa memaksa masuk ke dalam Gedung DPR. Polisi yang bersiaga di dalam gedung menembakkan air dari mobil water cannon ke arah mahasiswa untuk menghalau mereka. Setidaknya ada dua mobil water canon yang dikerahkan aparat kepolisian untuk menghalau mahasiswa yang berusaha menerobos masuk. Keriuhan pun pecah. Mahasiswa melawan. Mereka melempar polisi dengan botol, bambu, dan bebatuan. Polisi pun menembakkan gas air mata ke arah mahasiswa. Kerumunan mahasiswa mulau terpencar. Sebagian besar mahasiswa memilih menjauh dari pusat ricuh. Mahasiswa terpencar melarikan diri ke sejumlah titik. Dipukul mundur, mahasiswa terpencar Tembakan gas air mata dan semprotan air dari water cannon akhirnya memukul mundur para mahasiswa. Area depan Gedung DPR seketika bersih dari kerumunan para mahasiswa. Baca juga: Rusuh di Sekitar Senayan, Karyawan dan Pengunjung JCC Tak Bisa Pulang Mereka melarikan diri ke sejumlah titik seperti Stasiun Palmerah, lampu merah Slipi, Semanggi, hingga Jakarta Convention Center. Namun, melarikan diri bukan berarti mereka berhenti melakukan perlawanan. Pada pukul 18.35 WIB, puluhan mahasiswa berkerumun di gerbang masuk Jakarta Convention Center. Mereka berniat masuk ke dalam yang merupakan tempat polisi berjaga. Kapolda Metro Jaya Kombes Gatot Eddy Pramono dan Dirlantas Kombes Yusuf ada di dalam JCC. Polisi lalu memasang tameng dan menyiagakan mobil barakuda. Mobil pikap polisi juga sudah dinyalakan. Dalam keriuhan itu, polisi sempat meminta massa untuk mundur. "Mundur! Rekan-rekan mahasiswa mundur, ayo mundur!" teriak seorang polisi lewat pengeras suara. Pingsan kena gas air mata Sejumlah mahasiswa pun jatuh karena terkena gas air mata. Sebanyak enam orang peserta unjuk rasa tampak digotong pasca polisi menembakkan gas air mata di depan gedung DPR, Selasa (24/9/2019) sore. Mahasiswa menyampaikan orasi di Depan Gedung DPR/MPR, Jalan Gatot Subroto, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (24/9/2019). Mahasiswa menyampaikan orasi di Depan Gedung DPR/MPR, Jalan Gatot Subroto, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (24/9/2019).(KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG) Keenamnya adalah mahasiswa pria. Mereka tampak lemas dan digotong temannya menuju ke arah ambulans. Sementara itu seperti dikutip dari Antara, sebanyak lima mahasiswa terkapar di Stasiun Palmerah, Jakarta Barat, Selasa (24/9/2019), akibat kehabisan oksigen setelah terkena asap gas air mata saat perjalanan balik dari aksi di depan Kompleks Parlemen Senayan. Lima mahasiswa tersebut terdiri dari dua laki-laki dan tiga perempuan yang berasal dari pergurungan tinggi berbeda. Tiga mahasiswa asal STMIK Bani Saleh Bekasi, satu mahasiswa dari STIKES Bani Saleh, dan satu orang mahasiswa dari ISIP Jakarta. Baca juga: Bubarkan Massa, Polisi Tembakkan Gas Air Mata di Simpang Susun Semanggi Lima mahasiswa itu mengeluhkan sesak nafas, batuk, lemas dan pusing. Selanjutnya petugas Stasiun Palmerah membantu memberikan perawatan medis. Dua orang mahasiswa laki-laki ditandu karena kondisinya cukup lemah. Sementara tiga mahasiswa lainnya dibopong ke pintu masuk stasiun yang dijadikan posko darurat. Tiga tim medis Stasiun Palmerah memberikan pertolongan pertama kepada mahasiswa yang mengalami sesak nafas, pusing dan lemas. Meski demikian, hingga saat ini belum ada laporan lengkap mengenai jumlah mahasiswa yang jadi korban. Pukul 20.36 WIB, ricuh masih berlanjut Meski sudah dipukul mundur menjauhi depan Gedung DPR, bentrok antara mahasiswa dan polisi masih berlanjut. Bentrokan salah satunya terjadi di kawasan Simpang Susun Semanggi. Baca juga: Demo Mahasiswa Rusuh, 3 Orang Ditangkap di Sekitar JCC Pantauan Kompas.com dari kawasan Simpang Susun Semanggi pukul 20.10 WIB, barikade polisi yang dibantu aparat TNI mulai dilempari batu oleh massa. Padahal sebelumnya, polisi yang berada di mobil komando mengimbau massa untuk membubarkan diri. "Silakan adik-adik untuk membubarkan diri," kata salah satu polisi yang berada di mobil komando. Setelah itu, gas air mata kembali ditembakkan ke arah massa yang berkumpul di depan Simpang Susun Semanggi. Polisi menembakkan gas air mata ke arah massa yang berkerumun di depan Plaza Semanggi. Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kronologi Demo Mahasiswa yang Ricuh di DPR, Pedih Gas Air Mata hingga Malam...", https://megapolitan.kompas.com/read/2019/09/24/20584351/kronologi-demo-mahasiswa-yang-ricuh-di-dpr-pedih-gas-air-mata-hingga?page=all. Penulis : Jessi CarinaEditor : Jessi Carina