Di majalah memuat kisah tentang seorang korban pelecehan seksual oleh ayahnya.
Ia pun berpikir bahwa kondisinya sama dengan apa yang dialaminya.
Setelah memikirkannya selama empat tahun, dia menulis sebuah surat yang berjudul, "Tolong bantu saya" dan dikirim ke sebuah organisasi pendukung korban pelecehan.
"Keluar dari rumah, ayahmu seorang penjahat," kata Minako Fujiki, 58, presiden WANA Kansai, sebuah asosiasi umum yang berbasis di Osaka yang memberikan dukungan bagi para korban pelecehan yang ditemui wanita ini.
Fujiki juga menjadi korban pelecehan seksual.
Setelah mendapat dukungan akhirnya wanita ini keluar dari rumah dan pergi ke Fujiki untuk mencari tempat tinggal dan pekerjaan.
Da pun akhirnya menemukan pacar barunya dan di usia 35, dia menikah dengan pacarnya.
Dia tidak bisa memaafkan ayah dan ibunya, tetapi perasaan kebenciannya yang lama telah berubah menjadi kasihan.
Menurut Satoru Nishizawa, seorang profesor psikologi klinis di Yamanashi Prefectural University, yang memberikan perawatan psikologis bagi para korban pelecehan seksual mengatakan jika tujuan pelecehan seksual yang dilakukan oleh orang tua dan orang lain cenderung dianggap sebagai memuaskan hasrat seksual. (*)